Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dinas Kelautan-Perikanan Ajukan Bantuan Alat Tangkap Ramah Lingkungan

  • 12 April 2016 - 12:09 WIB

BORNEONEWS, Makassar - Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Peternakan (DKP3) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengajukan permintaan bantuan alat tangkap ikan ramah lingkungan ke KKP. Ini sebagai antisipasi larangan penggunaan cantrang yang kini telah diberlakukan.

Kepala DKP3 Makassar Abdul Rahman Bando di Makassar, Selasa (12/4/2016), mengatakan, pengajuan bantuan ini sebenarnya telah lama dilakukan. Namun hingga kini belum ada jawaban atau realisasi pengadaan dan Kementerian Kelautan dan Peringanan (KKP).

"Kami sudah ajukan bersama bantuan perahu untuk nelayan. Mungkin karena pihak KKP lebih fokus untuk mengadaan perahu sehingga belum ada jawaban. Namun intinya kami berharap bantuan itu bisa direalisasi," jelasnya.

Ia menjelaskan, para nelayan yang ada di wilayahnya pada dasarnya tidak keberatan dengan aturan pelarangan penggunaan alat tangkap cantrang.

Namun karena masalah modal yang tidak ada untuk membeli peralatan yang baru, sehingga mereka memilih tetap menggunakan alat tersebut meski telah dilarang.

Pihaknya juga mengaku tidak bisa berbuat banyak karena ini menyangkut masalah ekonomi dan hajat hidup masyarakat nelayan. Artinya banyak keluarga yang bergantung dari hasil tangkapan para nelayan.

"Sementara untuk mengambil kredit di bank juga tidak mudah karena harus memiliki jaminan. Makanya kita mencoba mencari solusi dengan meminta bantuan pengadaan alat tangkap ikan ramah lingkunan ke KKP," ujarnya.

Sementara untuk DKP3 Makassar, pada dasarnya sudah memberikan bantuan peraltan penangkap ikan ramah lingkunan, meski jumlahnya yang terbatas hanya pada beberapa Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan.

Seperti binan DKP3 dari Kelurahan Barrang Lompo, Kelurahan Lae Lae, Tallo dan Lumu lumu. Adapun jenis alat tangkap ikan ramah lingkungan yang didistribusikan terdiri dari bubu 100 unit, jaring insang lima paket (150 unit), dan pancing lima unit.

Bantuan yang terbatas ini tentunya diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan produksi dan pendapatan nelayan dan memotifasi sesamanelayan lainnya untuk juga menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan agarekosistem laut bisa lestari dan berkelanjutan.

"Kami juga tentunya berharap para nelayan bisa memanfaatkan bantuan inidengan baik dan ajak teman-teman nelayan yang lain untuk juga memakai alat yangramah lingkungan seperti ini," sebutnya. (Budi Suyanto/*)

Berita Terbaru