Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pelayanan Poliklinik RSUD Tutup, Pasien Terlantar

  • Oleh Ramadani
  • 27 April 2016 - 20:40 WIB

BORNEONEWS, Muara Teweh  ' Puluhan pasien Poliklinik RSUD Muara Teweh harus mengalami kekecewaan lantaran pelayanan Poliklinik rumah sakit tersebut tutup, Rabu (27/4/2016) 

Tutupnya layanan poliklinik tersebut sesuai dengan surat pemberitahuan yang dipajang di depan rumah sakit dan ditandatangani oleh Direktur RSUD Muara Teweh, Drg Dwi Agus Setijowati, bahwa selama dua (2) hari yakni 27 -28 April 2016,  para dokter Spesialis tidak melakukan pelayanan di Poliklinik, dikarenakan harus mengikuti pelaksanaan workshop akreditasi dari komisi akreditasi rumah sakit Jakarta.

Pelaksanaan workshop akreditasi itu berlangsung di Aula Kantor Bapedda, Jalan A Yani Muara Teweh.

Warga yang ingin berobat mengulhkan hal ini. Mereka mengaku tidak mengetahui jika pelayanan Poliklinik RSUD Muara Teweh pada hari ini tutup. Tutupnya pelayanan itu juga tidak terdengar informasinya sampai ke desa.

'Kita tidak tahu kalau hari ini pelayanan poliklinik hari ini tutup. Padahal kita sudah datang jauh-jauh dari Desa Butong, Kecamatan Teweh Selatan ke rumah sakit ini untuk melakukan cek up atau kontrol penyakit, sesuai dengan apa yang disarankan oleh dokter kemarin,' kata Panisius Nakul, warga Butong yang terlantar kepada wartawan ketika ingin berobat ke Poliklinik RSUD Muara Teweh.

Lanjut Nakul, dia telah mendapat pemberitahuan oleh dokternya untuk melakukan pengecekan atau kontrol kembali pada hari ini yakni Rabu (27/4/2016). Namun tidak ada pemberitahuan bahwa dokter tersebut berada di tempat dan pelayanan tutup.

Padahal ia sebelumnya sempat di rawat empat hari di RSUD Muara Teweh lantaran tidak dapat mengkonsumsi makanan akibat penyakit radang mulut. Ia berharap, penyakit yang dideritanya tersebut dapat diobati oleh dokter yang bertugas di rumah sakit ini, atau ia tidak sampai harus dirujuk ke rumah sakit di luar daerah untuk mengobati penyakitnya.

'Sekitar empat hari saya kemarin dirawat di rumah sakit karena saya tidak dapat menelan makan, selama kurun waktu tersebut saya hanya minum susu saja, tapi saat ini sakitnya sudah agak mendingan dan saya sudah dapat makan bubur dan harusnya hari ini saya melakukan kontrol sesuai dengan petunjuk dokter kemarin,' ujarnya.

Sementara itu  Direktur RSUD Muara Teweh Drg Dwi Agus Setijowati melalui  Kasubag Tata Usaha (KTU) RSUD Muara Teweh Hartanto membenarkan, bahwa hari ini pelayanan Poliklinik RSUD Muara Teweh tutup lantaran adanya pelaksanaan workshop akreditasi dari komisi akreditasi rumah sakit Jakarta. Disamping itu di RSUD Muara Teweh hari ini juga dilaksanakan oprasi mata katarak gratis untuk masyarakat.

'Hari ini untuk Dokter-Dokter specialis RSUD Muara Teweh mengkuti pelatihan dari komisi akreditasi rumah sakit Jakarta, sehingga pelayanan Poliklinik di tutup, namun Insya Allah besok sudah akan di buka kembali karena masih banyak warga yang datang untuk berobat ke rumah sakit, meskipun pemberitahuan bahwa pelayanan Poliklinik tutup sudah dipasang sejak beberapa hari sebelumnya,' katanya.

Ia juga memohon maaf kepada para pasien yang sudah datang ke RSUD Muara Teweh untuk berobat, tetapi tidak mendapat pelayanan sebagaimana yang diinginkan. Namun untuk pasien yang kondisinya gawat darurat, dalam hal ini pihaknya mengarahkan pasien tersebut ke IGD untuk mendapat penanganan dan bagi pasien yang perlu mendapat penanganan lebih lanjut, maka dirawat inap di rumah sakit.

'Ikut sertanya dokter-dokter spesialis dalam pelatihan dari komisi akreditasi rumah sakit Jakarta ini, untuk mendukung Akreditasi RSUD Muara Teweh,' ungkapnya.

Nantinya, sambung dia, setelah dilaksanakannya pelatihan ini, kedepannya komisi akreditasi rumah sakit Jakarta akan melakukan penilaian ke rumah sakit ini, apakah yang disampaikan dalam pelatihan telah dilaksananakan atau tidak, sebab jika tidak maka sesuai prosedur bisa tidak mendapat akreditasi.

'Akreditasi ini bertujuan peningkatan mutu rumah sakit, jadi standarnya nanti nasional,' ujarnya. (RAMADANI/m)

Berita Terbaru