Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kukuh Diduga Juga Tersangkut Sejumlah Kasus Penipuan

  • Oleh Raden Aryo Wicaksono
  • 20 Juni 2016 - 08:35 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kasus penipuan Perumahan Griya Jakia Madani Jalan Ahmas Wongso, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menguak beberapa persoalan lain. Terduga pelaku penipuan jual-beli perumahan, Kukuh Muhana Prasetyo, diduga juga melakukan sejumlah penggelapan dan penipuan lain lewat berbagai modus. Para korban berharap Kukuh segera ditemukan keberadaanya dan ditangkap.

Seorang korban tipu-tipu Kukuh, sebut saja CT, mengaku telah mengadukan Kukuh atas dugaan penipuan dan penggelapan uang muka pembelian salah satu unit rumah di Perumahan Griya Jakia Madani ke Polres Kobar, Jumat (17/6). Ia berharap pihak kepolisian bisa segera mendapat menemukan keberadaan dan mengamankan Kukuh. Berdasarkan pengaduan sejumlah korban yang melapor ke kepolisian, lanjut CT, jumlah uang yang dibawa lari Kukuh sudah mencapai Rp1 miliar.

"Kalau hari Jumat kemarin, yang sama-sama mengadukan ke Polres ada sekitar delapan orang. Tapi kata pihak Polres beberapa hari sebelumnya sudah ada beberapa korban yang melapor. Katanya sedang direkap jumlahnya. Kalau tidak salah, sampai Jumat kemarin total uang yang dibawa lari Kukuh itu sudah sekitar Rp1 miliar. Itu berdasarkan jumlah yang dilaporkan para korban ke kepolisian," ujar CT, Minggu (19/6/2016).

Pada kesempatan sebelumnya, RK yang mengaku sempat dekat dan kerap berurusan dengan Kukuh terkait pelunasan utang pembelian tanah pengembangan Griya Jakia Madani mengungkapkan, banyak pihak yang dirugikan atas menghilangnya Kukuh. Sebab, selain persoalan jual-beli perumahan Griya Jakia Madani. Terdapat sejumlah persoalan lain menyangkut Kukuh, yang juga mengarah pada penipuan dan penggelapan.

Di antaranya, belum selesainya pelunasan jual-beli tanah atau lahan untuk pengembangan perumahan dan kavelingan di beberapa lokasi berbeda, belum terbayarkannya pembangunan beberapa unit rumah Griya Jakia Madani kepada pihak kontraktor, belum terbayarkannya gaji karyawan yang diperkerjakan Kukuh, pelunasan kredit modal dengan total diperkirakan miliaran rupiah kepada sejumlah bank dan sejumlah persoalan lain terkait Kukuh.

"Tanah Griya Jakia Madani itu kurang Rp64 juta. Itu dibelinya melalui saya. Kemudian yang di Gang Tiung itu juga belum lunas. Kontraktor perumahan itu kalau tidak salah belum dibayar, totalnya Rp800 jutaan. Pekerjanya tiga bulan belum digaji. Sewa mobil saya belum lunas, malahan mobil saya sempat digadaikan ke orang lain dan urusan itu belum selesai. Belum lagi yang masalah desian interior yang juga bermasalah. Banyak yang kena tipu. Tiket pesawat saat dia lari ke Jawa itu juga belum dibayar," jelas RK.

Jumlah korban tipu-tipu Kukuh sampai saat ini terus bermunculan. Seiring menghilangnya Kukuh dan pemberitaan di media massa dan sosial. Tak sedikit korban merasa geram dan berharap Kukuh segera ditemukan dan bertanggung jawab mengembalikan uang muka yang dibayarkan oleh ratusan warga dalam jual-beli sekitar 9 unit rumah di Griya Jakia Madani. (RADEN ARYO/m)

Berita Terbaru