Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Calon Ketua PAN Kalimantan Tengah Terus Ngambang

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 30 Juni 2016 - 06:40 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Hingga kini pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW PAN Kalimantan Tengah yang berlangsung pada (14/6/2016) belum juga menghasilkan keputusan utama, yaitu terpilihnya satu orang ketua umum. Muswil  yang hampir satu bulan berselang ini hanya menghasilkan lima orang tim formatur.

Alhasil, siapa Ketua DPW PAN Kalteng terpilih masih mengambang. Alih-alih menghasilkan keputusan yang mengerucut, rapat tim formatur saja belum satu kalipun terlaksana. Ini karena ada dua orang yang bersikeras ingin menakhodai PAN Kalteng selama lima tahun kedepan.

'Bagaimana terpilih Ketua, sampai kini belum ada rapat formatur untuk memilih Ketua DPW dari salah satu di antara lima anggota tim formatur tersebut. Ya, tidak apa. Selama belum ada tim formatur merapatkan hal tersebut, ya belum ada Ketua yang terpilih,' ungkap Ade Supriadi, mantan Ketua DPW PAN yang sudah demisioner dan masuk diantara lima Formatur, Rabu (29/6/2016).

Selain Ade, lima anggota Formatur yang berhak memilih dan dipilih adalah Makhbub Indra Pratama dan Arip Norkim. Ketiganya memang kader PAN Kalteng. Berikutnya ada nama Habib Said Ismail yang sekarang menjabat Wakil Gubernur Kalteng. Berikutnya Darwan Ali, mantan bupati Seruyan yang juga mantan Ketua DPC PDIP Seruyan. Tetapi uniknya, dua orang non kader PAN inilah yang bersaing memperebutkan kursi Ketua PAN Kalteng.

'Memang aturan partai tidak mempermasalahkan di luar Kader PAN masuk sebagai anggota tim formatur dan boleh dipilih. DPP PAN lah yang menunjuk,' terang Ade. 

Di kalangan politisi di gedung DPRD Kalteng, santer berhembus bahwa bertarungnya dua tokoh diluar PAN itu merupakan bagian dari desain internal PAN Kalteng. Bahkan ada yang terang-terangan menyebut hal itu taktik dari Ade Supriadi untuk kembali duduk sebagai Ketua PAN Kalteng.

Sebab jika keduanya tetap bertarung dan menghasilkan deadlock, sangat mungkin terjadi dorongan agar DPP menggunakan 'vetonya' untuk kembali memilih kader sendiri. Tak pelak, Ade lah yang diuntungkan dengan kondisi ini. (ROZIKIN/m)

Berita Terbaru