BORNEONEWS, Sampit - Penjual air bersih di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin timur (Kotim) memanfaatkan kemacetan aliran air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk meraup keuntungan lebih besar. Air yang biasanya di jual Rp60 ribu per 500 liter kini menjadi Rp200 ribu.

'Sangat naik sekali harganya, biasanya hanya Rp60 ribu hingga Rp75 ribu, kini menjadi Rp200 ribu,' ujar Seniwantoko, salah satu pembeli air di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Senin (9/1/2016).

Kendati demikian, dia tetap membeli air bersih tersebut. Sebab, aliran air PDAM masih macet padahal pihaknya memerlukan air bersih untuk kegiatan sehari-hari.

"Terpaksa saya beli, ketimbang air di rumah habis dan tidak bisa mandi,' kata Seniwantoko.

Meskipun mengeluarkan uang yang cukup besar untuk membeli air bersih, namun yang lebih mengecewakan lagi penjual air sangat lamban mengantarnya. Bahkan sejak pukul 14.00 WIB hingga sore air belum juga datang.

'Sudah lama saya tunggu, namun belum juga datang airnya. Padahal sangat dibutuhkan,' lata Seniwantoko.

Dirinya berharap agar agar air PDAM bisa kembali lancar seperti biasanya. Sehingga mereka tidak lagi kerepotan untuk mencari air bersih. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)