Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dua Kades Ini Sebut Kotawaringin Lama masih Jadi Anak Tiri

  • 08 Februari 2017 - 19:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Selama ini sebagian besar warga Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) merasa menjadi anak tiri, lantaran tidak meratanya pembangunan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Kepala Desa Rungun, Kecamatan Kolam, Gusti Mawardi menyebut, buruknya infrastruktur dan sulitnya akses pelayanan yang diperoleh masyarakat setempat membuat mereka merasa iri dengan pembangunan di daerah lain.

"Wajar saja jika kami merasa menjadi anak tiri. Jalan utama (Pangkalan Bun - Kolam) saja sampai saat ini belum benar-benar diurus," ungkap Mawardi kepada Borneonews, Rabu (8/2/2017).

Ia menambahkan, pihaknya juga sangat jarang mendapat bantuan dari Pemkab Kobar. "Selama ini kami hanya mengandalkan dana desa dan alokasi dana desa. Tentu saja nilainya tidak seberapa jika harus digunakan untuk membangun infrastruktur," bebernya.

Menurut Mawardi, anggapan sebagai anak tiri dinilai tidak berlebihan, melihat selama ini pembangunan hanya berpusat di Pangkalan Bun dan sejumlah Kecamatan di Kobar saja. "Sedangkan untuk kebutuhan akses jalan, air dan listrik saja masih terkendala," ucapnya.

Senada diungkapkan Kades Babual Baboti, Kecamatan Kolam, Injan. Salah satu desa tertua di Kabupaten Kobar itu masih jauh tertinggal dibanding daerah lain. "Sejak desa ini ada, jalan poros desa belum pernah sekalipun diaspal," ungkapnya.

Dengan segala keterbatasan yang ada, imbuh Injan, Babual Baboti semakin jauh tertinggal dengan daerah lain. Bahkan, tidak sedikit warganya yang memilih pindah tempat tinggal. "Kami hanya ingin pemkab adil dalam membagi kue pembangunan," tandasnya. (FAHRUDDIN FITRIYA/B-10)

Berita Terbaru