Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sertifikasi ISPO Diharap Juga Untuk Produk Turunan Sawit

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 13 Maret 2017 - 13:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pelaku industri sawit ingin sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) tidak hanya berlaku pada minyak sawit mentah (CPO), tetapi juga pada produk turunan.

"Kami sudah mengusulkan penguatan sertifikasi itu kepada pemerintah agar produk-produk turunan CPO, seperti minyak goreng dan lainnya bisa dilihat pasar sebagai barang tersertifikasi," kata Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Togar Sitanggang, kepada pers di Jakarta, Senin (13/3/2017).

Menurut Togar, pihaknya ingin ada penguatan terhadap ISPO, sehingga lebih banyak ekspor produk turunan CPO.

Selain itu, usulan itu disampaikan karena adanya tuntutan dari Komisi Uni Eropa yang sepakat pada 2020 untuk tidak menerima produk sawit yang tidak berkelanjutan.

Kesepakatan itu berkaca pada ratifikasi Deklarasi Amsterdam yang ditandatangani Belanda, Jerman, Denmark, Inggris, dan Prancis serta didukung Norwegia. Deklarasi itu mendukung diterapkannya 100% sustainable palm oil pada rantai nilai palm oil di Uni Eropa pada 2020.

"Dengan adanya tuntutan itu, seluruh produk yang mengandung CPO harus besertifikat supaya bisa masuk ke pasar Uni Eropa," papar Togar.

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, lanjut Togar, nilai ekspor CPO dan produk turunan sepanjang tahun lalu mencapai US$18,11 miliar atau mengambil porsi 13,4% terhadap total ekspor non migas Indonesia.

Uni Eropa mengambil pasar terbesar kedua Indonesia setelah India dengan porsi 15,62% dari total nilai ekspor CPO dan turunan.

"Kalau produk turunan CPO tidak ada sertifikatnya, kita kehilangan pasar dan tidak bisa ekspor minyak goreng ke Eropa," ujarnya. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru