Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Aksi Balap Liar Makin Nekat

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 30 Mei 2017 - 18:12 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sejak memasuki bulan suci Ramadan 1438 H, aksi balapan liar di jalan Sutan Syahrir, Kelurahan Madurejo, Pangkalan Bun semakin menjadi-jadi.

Setiap usai salat subuh ratusan kendaraan sudah terparkir dari simpang Masjid Agung hingga depan RSUD Sultan Imanuddin untuk menyaksikan aksi balapan nekat para remaja tanggung.

Istilah di kalangan mereka, setiap race disebut nyeting. Sekali nyeting pesertanya hingga tujuh sepeda motor berbagai jenis yang turun mulai sepeda motor dengan cc besar seperti Kawasaki Ninja hingga sepeda motor kelas ibu-ibu belanja seperti Yamaha Vega.

Parahnya, pebalap liar ini tak melengkapi diri dengan alat kelengkapan balapan seperti helm, wear pack, sepatu dan perlengkapan lainnya. Sehingga, jadilah ajang ini murni adu nyali.

Konyolnya, aksi mereka seolah menjadi pemandangan biasa bagi masyarakat sekitar, padahal aksi mereka sangat berbahaya bagi keselamatan pebalap sendiri atau bagi pengguna jalan lainnya.

Kasat Lantas Polres Kobar, AKP Asdini Pratama Putra menegaskan bahwa berbagai upaya baik bersifat persuasif seperti melakukan sosialisasi, teguran baik lisan maupun tertulis hingga tindakan tilang serta surat pernyataan dari orang tua sudah dilaksanakan. "Namun semua upaya tersebut tidak berpengaruh bagi anak-anak yang masih saja berperilaku negatif di jalan raya," kata Kasat kepada Borneonews, Selasa (30/5/2017).

Menurutnya, harus ada keterlibatan masyarakat dan orang tua dalam menghentikan aksi balapan liar ini. Namun keinginan tersebut berbanding terbalik dengan pasifnya masyarakat sekitar. "Hal itu bisa dilihat dengan tidak adanya reaksi dari masyarakat sekitar terhadap aktivitas balapan liar di lingkungan mereka," kata dia.

Beberapa waktu lalu, Satlantas Polres Kobar juga sudah mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam ops gabungan namun tidak ada warga masyarakat yang ikut, padahal hal itu penting guna memberikan efek jera.

"Berbagai upaya sudah kami lakukan, intinya masyarakat sekitarpun sepertinya tidak ada reaksi dan tidak merasa terganggu ketenangan buktinya kami ajak untuk berpartisipasi dalam ops gabungan kemarin saja tidak ada yang mau ikut serta," beber Asdini, Selasa (29/5/2017).

Ia juga mengatakan bahwa upaya lain yang lebih tegas juga sudah dilakukan seperti membubarkan balapan liar, melakukan patroli rutin hingga berusaha menangkap pelaku balapan liar.

Bahkan dalam salah satu upayanya menertibkan pelaku balapan liar suatu ketika pihaknya mengalami perlawanan, hujatan cacian dan pelemparan bahkan penghinaan oleh pelaku balapan liar.

"Mari kita bersama-sama menanggulangi aksi balapan liar, harus ada sinergitas antara kami dan masyarakat, jangan menunggu ada korban baru kita saling menyalahkan," imbau Asdini. (KOKO SULISTYO/B-8)

Berita Terbaru