BORNEONEWS, Sampit - Di Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ada satu kuliner sejenis bakwan yang terkenal, yakni mata gajah. Camilan ini pun menjadi tujuan wisata kuliner di Sampit. Banyak yang menjualnya, seperti yang dilakukan Ali.

Jajanan yang satu ini berbentuk bulat layaknya bakwan dengan telur puyuh di atasnya. Namun, lebih empuk dan lembut. Terbuat dari bahan tepung, wortel, daun bawang dan telur puyuh yang digoreng pada cetakan kue.

Mata gajah dimakan bersama saos, manis dan pedas, lebih enak dimakan saat masih panas. Di Kota Sampit, penjual mata gajah bisa ditemukan di kawasan Taman Kota, Jalan Pemuda.

Warung Mata Gajah Bang Ali termasuk yang paling diminati. Tidak sedikit, dalam beberapa jam saja seharinya, Ali bisa menghabiskan lebih dari seribu telur puyuh.

"Seharinya sekitar 1500 biji telur puyuh, bisa nambah kalau lagi akhir pekan atau musim libur," katanya, Rabu (26/7/2017).

Waktu yang pas untuk menyantap jajanan ini biasanya pada sore hari. Sembari menunggu mata gajah di cetakan penggorengan kering dan matang lalu siap dihidangkan, kita bisa sembari mengobrol dengan teman dan keluarga.

Untuk satu buah mata gajah dengan telur puyuh di atasnya, cukup mengeluarkan uang Rp 1000. Jika berkunjung ke Kota Sampit jangan lupa menyempatkan diri untuk mampir ke warung mata majah Bang Ali.

Penjual mata gajah sejak tahun 2002 ini memang mengaku tidak pernah sepi pengunjung. Menurutnya, warga Kota Sampit tidak pernah bosan dengan jajanan khas ini. "Yang suka dari semua kalangan tua maupun muda. Ada yang sampai turun temurun langganan di sini," tuturnya.

Menurutnya, Bupati Kotim, Supian Hadi pun menjadi salah satu penikmat mata gajah buatannya. Bahkan mata gajah Bang Ali menjadi salah satu hidangan open house Bupati Kotim saat Hari Raya Idul Fitri. (NOOR ANNISA/B-11)