Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Rilis Data Ekspor Jadi Sentimen Negatif CPO

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 26 April 2018 - 16:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pada perdagangan Rabu (25/4/2018) harga CPO ditutup stagnan, alias sama seperti hari perdagangan sebelumnya di level RM2.397, di tengah penantian pelaku pasar terhadap rilis data ekspor minyak sawit.

"Histori perdagangan terjadi rentang harga yang cukup sempit dengan harga rendah (Low) di RM2.393 dan juga membuat harga tinggi (High) dengan menyentuh level RM2.410," kata Analis PT Monex Investindo Futures Arie Nurhadi dalam risetnya di Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Menurut Arie, pergerakan harga CPO berada di kisaran sempit karena adanya potensi data ekspor yang akan dirilis tidak begitu direspons oleh pelaku pasar.

"Kondisi ini membuat pelaku pasar nampaknya sedang menunggu momentum. Ketika data ekpor benar-benar dirilis, barulah pelaku pasar akan bereaksi. Imbasnya terjadi pada tertekannya harga CPO di bursa," cetusnya. 

Di saat yang sama, pada pekan ini adalah pekan terakhir efektif penangguhan pengenaan pajak oleh otoritas Malaysia. Program yang sedianya berakhir pada 7 April lalu, diperpanjang hingga akhir April. Pengenaan pajak ekspor sebesar 5 persen akan dikenakan pada awal Mei, dengan catatan otoritas tidak lagi memperpanjang program penangguhan seperti yang dilakukan sebelumnya.

"Sehingga momentum inilah yang tampaknya ditunggu pelaku pasar untuk bereaksi dengan skenario transaksi terjadi setelah data ekpor dirilis. Kemudian, saat ini Ringgit Malaysia sedang mengalami pelemahan, dan merupakan pekan terakhir penangguhan pengenaan pajak sejak awal tahun, serta dimungkinkan untuk tidak dilakukan perpanjangan kembali oleh otoritas Malaysia," katanya.

Pada perdagangan sesi pertama Kamis ini, pergerakan harga CPO sedang berada pada level RM2.397. Adapun perdagangan hari ini dibuka pada harga RM2.392, dengan level tertinggi tercatat di RM2.400, dan harga rendah (Low) di RM2.389.

"Untuk potensi penguatan perlu konfirmasi penembusan harga pada level resistance di kisaran RM2.448 (resistance 3), RM2.428 (resistance 2) dan RM2.410 (resistance 1). Adapun potensi pelemahan yang dapat terjadi dengan acuan Support di kisaran harga RM2.389 (support 1), RM2.374 (support 2), dan RM2.258 (support 3)," tuturnya.  (NEDELYA RAMADHANI/m)
 

Berita Terbaru