Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Potensi Pelemahan Lanjutan CPO dengan Support 2.247

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 23 Juni 2018 - 06:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Perdagangan Kamis (21/6), pergerakan harga CPO sedang berada pada level RM2.257.

Pada perdagangan hari ini, CPO dibuka pada level RM2.274, sementara harga tinggi (High) tercatat berada di RM2.276, dan harga rendah (Low) di RM2.256.

Menurut Analis PT Monex Investindo Futures, Arie Nurhadi, pada perdagangan kali ini potensi pelemahan lanjutan yang dapat terjadi dengan acuan Support di kisaran harga RM2.247 (support 1), RM2.232 (support 2), dan RM2.209 (support 3).

Sementara untuk potensi penguatan perlu konfirmasi penembusan harga pada level resistance di kisaran RM2.331 (resistance 3),  RM2.308 (resistance 2), dan RM2.293 (resistance 1).

Adapun CPO pada perdagangan Rabu (20/6) ditutup di RM2.262, dengan histori pada hari perdagangan tersebut menyentuh harga rendah (Low) di RM2.247 serta harga tinggi (High) di RM2.264.

"CPO berjangka jatuh pada penutupan perdagangan Rabu dengan memetakan penurunan harga karena pasar tampak tertekan turun oleh ekspor yang melambat," ujarnya.

Harga acuan CPO untuk pengiriman September di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun tipis 0,04 persen menjadi RM2.262 atau setara dengan $564,94 per metrik ton, mendekati histori harga terendah dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya.

Di saat yang sama mata uang Ringgit Malaysia melemah, dan tercatat harga CPO telah turun sekitar 6,9 persen pada bulan ini.

Pada perdagangan Rabu kemarin dirilis data ekspor periode 1 hingga 20 Juni 2018 dibandingkan dengan periode yang sama pada bulan sebelumnya, dengan Societe Generale de Surveillance atau SGS melaporkan 670.442 metrik ton vs 745.309 metrik ton, selisih 74.867 metrik ton atau turun sebanyak 10,05 persen.

Sementara AmSpec Agri Malaysia pada hari yang sama merilis data ekspor CPO Malaysia pada 690.015 metrik ton vs 736.942 metrik ton, selisih 46.926 metrik ton dibandingkan dengan periode yang sama pada bulan sebelumnya atau turun sebesar 6,37 persen.

Berita Terbaru