Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sempat Terkendala Pemadaman Listrik, Tarian Massal Mahaga Laman Sega Tetap Memikat

  • Oleh Wahyu Krida
  • 03 Oktober 2019 - 11:16 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Walaupun sempat terkendala pemadaman aliran listrik, aksi 300 penari dan 12 pemusik tradisional saat menampilkan tarian massal dalam rangka peringatan HUT ke 60 Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kamis, 3 Oktober 2019, tetap memikat dengan sedikit improvisasi.

Pasalnya, 12 pemusik tradisional langsung berinisiatif memainkan gong, gendang dan menyanyikan lagu Pantun Si Ading agar gerak rancak penari tetap bisa berlanjut.

Terbukti, aksi tersebut berhasil menyelamatkan situasi dan malah terkesan bagian dari atraksi yang sengaja ditampilkan.

Sutradara tari massal yang bertajuk Mahaga Laman Sega, Sanusi atau yang biasa dikenal dengan nama panggung Nussy Domun menjelaskan arti dan apa yang disampaikan dalam tarian tersebut.

"Sesuai dengan nama tarian kita yaitu Mahaga Laman Sega atau menjaga daerah yang indah ini , merupakan penggambaran dari upaya segenap masyarakat semua bagaimana kita menjaga alam, adat istiadat dan budaya kita tetap lestari," jelas Nussy.

Hal tersebut, lanjut Nussy digambarkan dengan adegan tari massal tersebut diantaranya upaya masyarakat menjaga hutan dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Kita sengaja memasukkan adegan tersebut untuk menggambarkan terjadinya karhutla beberapa waktu lalu yang mengganggu segala aktivitas masyarakat. Nah, dalam tarian itu digambarkan upaya masyarakat untuk menanggulangi kejadian tersebut," jelas Nussy.

Kemudian, menurut Nussy tarian ini juga menggmabarkan tentang upaya generasi muda dalam menjaga seni dan budaya daerah kita yang terdiri dari beragam adat istiadat.

"Karena itulah tarian ini merupakan gabungan dari tarian Dayak dan tarian pesisir. Untuk tarian Dayak dibawakan oleh Sanggar Arut Selaman dan tarian pesisir dibawakan oleh Sanggar Bakuba," jelas Nussy.

Nussy juga menjelaskan tiga musisi yang menjadi penata musik tarian massal tersebut juga berupaya menggambarkan bagaimana cara kita menjaga kelestarian budaya tradisional tersebut.

Berita Terbaru