Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Korban Kekerasan Seksual Berharap Evaluasi Menyeluruh di Sekolah SPI

  • Oleh ANTARA
  • 19 Juni 2021 - 23:10 WIB

BORNEONEWS, Kota Batu - Salah seorang korban dugaan kekerasan seksual yang terjadi di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) mengharapkan adanya evaluasi secara penuh untuk menghindari kejadian serupa dikemudian hari pada lingkungan sekolah.

Bunga, bukan nama sebenarnya yang didampingi Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait sangat berharap tidak ada lagi kasus kejahatan luar biasa yang terjadi di lingkungan sekolah.

"Jadi, yang kami harapkan adalah segera berhenti peristiwa ini. Benar-benar ada evaluasi, perbaikan, untuk seluruh boarding school yang ada di Indonesia," kata Bunga dalam jumpa pers di Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu 19 Juni 2021.

Pada 29 Mei 2021, Komnas PA melaporkan temuan adanya dugaan kejahatan luar biasa ke Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur. Kekerasan itu, diduga dilakukan oleh pemilik Sekolah SPI berinisial JE.

Pemilik sekolah dituding melakukan kekerasan seksual, fisik, verbal, serta eksploitasi ekonomi terhadap puluhan siswa. Laporan kepada pihak berwajib tersebut dilayangkan setelah Komnas PA mendapatkan laporan dari salah seorang korban.

Bunga berharap pelaku kekerasan seksual, kekerasan fisik, dan verbal termasuk eksploitasi ekonomi terhadap anak di Sekolah SPI bisa segera diproses hukum dan diadili.

Menurut Bunga, evaluasi secara menyeluruh tersebut suatu keharusan, mengingat masih banyak anak yang bersekolah di Sekolah SPI.

Jika praktik kekerasan itu tidak dihentikan, maka jumlah korban akan terus bertambah. "Ini bukan untuk kepentingan pribadi. Justru kami sebenarnya melihat bagaimana nasib adik-adik kami yang ada di dalam. Karena jika tidak dihentikan, akan ada korban lain," katanya.

Sementara itu Arist Merdeka Sirait mengatakan pesan dari para korban tersebut adalah tidak ada keinginan untuk menutup Sekolah SPI, tetapi perlu ada evaluasi menyeluruh terkait dengan pengawasan dan proses belajar mengajar.

"Saya kira, pesan dari saksi korban, bukan untuk menutup Sekolah SPI. Dari peristiwa ini, perlu evaluasi karena sekolah itu dibutuhkan," ujarnya.

Berita Terbaru