BORNEONEWS, Palangka Raya - Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro menyampaikan selama Desember 2021 komoditas impor Kalteng berasal dari 3 negara utama, yakni Malaysia, Singapura dan Jerman.

Komoditas impor dari Malaysia yaitu berupa kelompok mesin dan peralatan mekanis serta perlengkapannya, perangkat pembangkit tenaga listrik dan pembuluh, pipa dan selang, serta alat kelengkapannya dari polimer etilena.

"Sedangkan dari Singapura yaitu berupa bahan bakar mineral (aspal), serta Jerman berupa berbagai produk kimia (katalisator)," bebernya, Sabtu, 5 Februari 2022.

Diterangkan bahwa, apabila dibanding bulan November 2021, terjadi peningkatan impor dari Malaysia pada Desember 2021 yakni senilai US$ 4,94 juta, hal itu karena disebabkan oleh meningkatnya impor kelompok mesin dan peralatan mekanis serta perlengkapannya.

Sementara itu untuk impor dari Laos mengalami penurunan terbesar yakni senilai US$ 1,44 juta atau 100,00 persen, karena disebabkan oleh menurunnya impor pupuk kalium klorida.

Jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2020, impor Kalteng di Desember 2021 mengalami peningkatan. Impor dari Malaysia mengalami peningkatan terbesar senilai US$ 4,90 juta atau 12.250,00 persen yang didorong oleh meningkatnya impor kelompok mesin dan peralatan mekanis serta perlengkapannya.

Sedangkan penurunan terbesar yakni berasal dari Australia senilai US$ 0,90 juta atau 100,00 persen, terutama karena disebabkan oleh menurunnya impor kelompok binatang hidup.

Selanjutnya dbandingkan kembali dengan periode yang sama tahun sebelumnya, nilai impor Kalteng selama Januari-Desember 2021 dari seluruh negara naik US$ 16,84 juta atau 48,95 persen.

Berdasarkan negara asal, impor dari Malaysia, Singapura, Laos, Jerman, India, Perancis, Thailand, dan Brazil mengalami peningkatan. Secara kumulatif, peningkatan impor terbesar berasal dari Malaysia yaitu senilai US$ 13,68 juta atau 112,32 persen. (DONNY D/B-11)