BORNEONEWS, Sampit - Harga ikan laut di Sampit, Kotawaringin Timur melambung. Hal ini terjadi lantaran pasokan ikan berkurang karena cuaca ekstrem yang terjadi di sekitar Laut Jawa. 

Jiah, pedagang ikan di Kota Sampit mengatakan, harga ikan mengalami kenaikan karena stok ikan kosong. Kekosongan terjadi di tengkulak  hingga nelayan. 

"Karena gelombang tinggi, banyak nelayan yang tidak melaut sehingga ikan kosong. Kalaupun ada hanya sedikit atau sudah stok sisa-sisanya saja. Di pasaran juga sudah mulai kosong, tidak banyak lagi jenisnya," ungkapnya, Jumat (27/5)

Harga ikan rata-rata naik berkisar antara 30 hingga 50 persen dari harga normal. Salah satunya harga ikan tongkol yang biasanya Rp 35 ribu kini menjadi Rp 55 ribu. 

"Kalau tongkol sisik biasanya lebih mahal lagi. Kemarin harga ikan sempat turun setelah mengalami kenaikan saat lebaran. Namun turunnya hanya sedikit dan masih tergolong mahal harganya. Nah karena saat ini sedang kosong, harga ikan malah tambah mahal lagi," tegasnya.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di sekitar perairan Laut Jawa dan Kalimantan Tengah bagian barat. Sehingga para nelayan diminta untuk menunda pelayaran guna antisipasi keselamatan.

"Pada 26 hingga 28 Mei 2022 pukul 19.00 WIB Peringatan Tinggi Gelombang 1.25 -2.5 Meter (Sedang) berpeluang terjadi di Laut Jawa Bagian Tengah, Perairan Jepara, Perairan Pati dan Rembang," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi H Asan Sampit, Musuhanaya. 

Sementara untuk kondisi sinoptik wilayah perairan Selatan Kalimantan Tengah bagian Barat, Laut Jawa Bagian Tengah, Perairan Kep. Karimun Jawa, Perairan Brebes - Pemalang, Perairan Pekalongan - Kendal, Perairan Semarang - Demak, Perairan Jepara dan Perairan Pati - Rembang keadaan cuaca umumnya berawan berpeluang hujan. Angin bertiup dari Tenggara Barat Daya kecepatan berkisar 2 hingga 25 Knots. Sedangkan tinggi gelombang laut 0.2  hingga 2.0 meter. (USAY NOR RAHMAD/B-11)