NAHDLATUL Ulama (NU) Kalimantan Tengah (Kalteng) bisa berperan dalam mempersatukan umat Islam di Bumi Tambun Bungai. Termasuk, dalam memilih pemimpin yang amanah.

Hal itu disampaikan Haji Abdul Rasyid AS dalam konsolidasi Pengurus Wilayah (PW) NU Kalteng, di Palangka Raya, Senin (18/1/2016). 'Sudah saatnya bersatu dan mulai tunjukkan sekarang. Jika tidak, maka umat akan semakin tergerus karena selalu saja pecah. Pilih pemimpin yang bisa membawa perubahan yang lebih baik untuk umat,' ucap pengusaha nasional asal Pangkalan Bun itu.

Ia mengatakan, Pilgub Kalteng pada 27 Januari mendatang sudah diputuskan final diikuti dua pasangan. Menurutnya, dari dua pasangan itu sudah tergambar mana yang benar-benar akan membawa kepentingan umat Islam.

'Kesempatan emas ini harus digunakan sebaik-baiknya. Saya yakin kita akan menang. Saatnya satukan visi dan misi kita untuk memenangkan umat,' seru Haji Abdul Rasyid.

Menyatukan kepentingan

Seruan yang sama disampaikan oleh calon gubernur Kalteng, Sugianto Sabran, yang hadir dalam acara itu. 'Saatnya kita semua putuskan, dan inilah momennya. Sudah bukan lagi waktunya kita saling salah-menyalahkan. Ini saatnya bersama menyatukan kepentingan ke depan,' seru Sugianto.

Sementara itu, Rois Syuriah PWNU Kalteng, KH Anwar Isa Lc menekankan pentingnya konsep Ahlus Sunnah Waljamaah dalam mengelola umat Islam di Kalteng. Ia yakin pasangan calon gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Habib Said Ismail (Sohib), bisa menjalankan konsep itu. 'Sugianto ini kan itikad Ahlus sunnah Wal Jamaah, kita sebagai NU wajib pilih yang Ahlussunnah juga,' katanya.

Sedangkan Ketua PWNU Kalteng, Abdul Wahid Aha, meminta warga  NU untuk tidak golput dalam pilgub. Menurutnya, memilih pemimpin adalah wajib, dan pesan ini seharusnya disampaikan ke warga jamiyah dan jamaah NU di daerah-daerah. (RZ/B-10)