Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jelang Pemilu 2024, KPU Kobar Gelar Simulasi Pemungutan Suara

  • Oleh Wahyu Krida
  • 31 Januari 2024 - 12:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sempat terjadi perdebatan sengit dan berujung upaya pengrusakan di TPS 39 Kelurahan Madurejo, bertempat di GOR Pangeran Ratu Alamsyah, Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Rabu, 31 Januari 2024 pagi.

Hal tersebut dipicu oleh ketidakpuasan salah seorang calon pemilih yang merasa memiliki KTP Kobar, namun namanya tidak terdaftar di TPS tersebut.

Upaya ketua dan anggota KPPS yang bertugas untuk menenangkan dan memberi penjelasan rupanya tidak memuaskannya dan berujung terjadi aksi pelemparan pada petugas.

Untunglah, petugas keamanan yang bertugas segera mengamankan warga tersebut. Kejadian ini bukanlah yang sebenarnya karena ini merupakan bagian dari skenario simulasi pelaksanaan pemungutan suara dalam pemilu 2024.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kobar, Chaidir di lokasi kegiatan menjelaskan, kegiatan simulasi ini sengaja digelar bersama anggota PPK dan PPS agar mereka bisa memahami alur pelaksanaan pemungutan suara.

"Selain itu, dalam kegiatan ini kita juga melakukan latihan penanganan potensi kejadian khusus yang diperkirakan bakal terjadi saat pelaksanaan pemilu tersebut," jelas Chaidir.

Menurut Chaidir, skenario tersebut sengaja dilakukan agar para petugas PPS bisa memahami dan bisa mencari solusi bila kondisi tersebut terjadi.

Selain itu, lanjut Chaidir, hal yang menjadi salah  satu skenario simulasi adalah bagaimana petugas PPS paham bagaimana melayani warga penyandang disabilitas agar mereka juga bisa menyalurkan hak suaranya.

"Simulasi ini sengaja digelar dengan waktu yang sama dengan pelaksanaan pemilu yang sesungguhnya. TPS simulasi dibuka mulai pukul 07.00 WIB dan ditutup hingga pukul 13.00  WIB. Kemudian surat suara simulasi juga dibuat hampir mirip dengan surat suara asli. Tetapi nama partai diganti dengan nama buah -buahan dan nama caleg dan lainnya diganti dengan nama rekaan," demikian kata Chaidir. (WAHYU KRIDA/Y)

Berita Terbaru