BORNEONEWS, Pangkalan Banteng - Perempuan berusia 16 yang menjadi budak seks ayah kandungnya sudah lama memendam penderitaan perlakuan tidak senonoh sang ayah. Penderitaan  selama bertahun-tahun ia curahkan pada selembar kertas.

Dalam surat itu ia meminta kepada Tuhan (Allah SWT) untuk mengakhiri perbuatan ayah kandung kepada dirinya. Perempuan yang merasa diperlakukan layaknya seorang pelacur oleh ayahnya ini ingin hidup normal dan mendapatkan kasih sayang seperti layaknya kasih sayang orang tua kepada anaknya.

"Kapan ayahku sendiri akan melepas aku dari dosa ini," tulisnya di atas kertas putih dengan menggunakan pensil hitam.

Perempuan yang diketahui putus sekolah sejak kelas 3 SD di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat ini sangat tersiksa. Menurut anggota Polsek Pangkalan Banteng, perempuan ini tak henti-hentinya menangis saat melaporkan perbuatan ayahnya di kantor polisi. "Ia terus menangis saat berada di kantor polisi," kata polisi itu.

Kapolsek Pangkalan Banteng, Ipda Imam Sahrofi melalui Aiptu Hendrik Purnomo mengatakan, awal pelaporan ke polisi, suami korban menemukan surat yang ditulis korban. Akhirnya penderitaan Mawar pun berhenti setelah suaminya melaporkan kasus ini ke polisi.

"Dari keterangan Korban dan suaminya, surat tersebut disimpan korban kemudian ditemukan oleh suaminya, kemudian suaminya itu menanyakan kebenaran surat tersebut terhadap korban. Akhirnya korban pun menceritakan kejadian yang dialaminya," kata Aiptu Hendrik Minggu (22/5/2016).

Berikut Tulisan Surat Mawar Untuk Tuhan "Utusan Tuhan dan Alloh Subhanalloh

Ya Allah, kapan Ayah aku bisa berubah untuk memberi keharaman ini sama anak yang sendiri. 

Aku ga mau di perlakukan seperti pelacur yang melayani cowok-cowok, dan kapan ayah ku sendiri dan kapan dia melepas aku dari dosa ini.

Sebenarnya aku ingin duni aini bisa mengulang masa lalu aku, tapi sayang aku sudah menikah sama orang. Semanggang.

Ya Allah kapan kamu bisa berubah, dunia ini berubah kelakuan ini

Ya Allah apakah Suami ku akan tau soal aku sama ayah. Aku takut Allah apalagi mengadap kamu Allah.

Aku mau jalan yang terbaik dalam hidup ku ini, tapi bagaimana cara menghilangkan bencana ini, dan kapan berakhir ini masih ada tuam halanganku untuk menjauh dengan Ayah.

Ya Allah kabulkan doa Hamba ini. (CECEP HERDI/m)