Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kodim Sampit Lakukan Pembinaan Komunikasi Cegah Konflik Sosial

  • Oleh Dewi Patmalasari
  • 27 Maret 2024 - 12:30 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kodim Sampit melakukan pembinaan komunikasi cegah konflik sosial di Aula Jenderal Sudirman Makodim 1015/Sampit, Selasa, 26 Maret 2024.

"Kami dari tim binkom cegah konflik angkatan darat saya diperintahkan kepala staf angkatan darat untuk masuk ke daerah yang secara sejarah pernah terjadi konflik itu yang utama. Walaupun di daerah lain juga kita laksanakan kegiatan ini," kata Ketua Tim Pembinaan Komunikasi (Binkom) Mabesad Kolonel Inf Abdul Rahman Said.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Komandan Kodim 1015/Sampit, Asisten I Setda Kotim Rihel, Kepala Badan Kespangpol Kotim Sanggul Lumban Gaol, Ketua Pengadilan Negeri Sampit, Perwakilan FKPPI, Pa Kodim 1015/Sampit, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda,Ormas dan lainnya. 

Rahman mengatakan, pihaknya mempertemukan seluruh stakeholder agar konflik tidak terjadi lagi. Karena konflik memberi dampak luar biasa, tidak hanya pemerintah tetapi masyarakat akan sengsara seperti yang terjadi saat konflik 2001.

"Tentunya masyarakat sampit tidak ingin sejarah kelam itu terjadi kembali. Di sini ada DAD dan tokoh masyarakat lain saya sangat apresiasi upaya yang mereka lakukan. Pemkab, Kodim dan Polres serta jajaran forkopimda usahanya sudah sangat maksimal untuk masyarakat Sampit," ujarnya. 

Ia menyampaikan, konflik sering terjadi karena ketidak mampuan masyarakat menerima perbedaan entah itu perbedaan keyakinan, suku warna kulit bahkan rezeki yang diterima. 

Peran serta tokoh agama sangat penting untuk penanaman nilai keagamaan. Karena agama harus menjadi fondasi yang kuat sebelum menerima ilmu lain secara umum.

Lanjutnya, untuk mencegah konflik terjadi masyarakat harus berbesar hati. Konflik biasanya berawal dari sesuatu yang tidak besar, hanya tidak bisa diselesaikan pada level bawah sehingga terjadi gesekan.

"Jadi masyarakat harus berbesar hati menerima perbedaan yang ada karena manusia diciptakan dengan perbedaan," tandasnya. (DEWI PATMALASARI/Y)

Berita Terbaru