Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Perdagangan RI-Swiss Meningkat Pasca Indonesia-EFTA CEPA

  • Oleh ANTARA
  • 27 April 2024 - 15:30 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - KBRI Bern mencatat peningkatan perdagangan RI-Swiss hingga tiga kali lipat, pasca berlakunya Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia-EFTA (IE-CEPA) sejak 1 November 2021.

Berdasarkan data KBRI, Sabtu, perdagangan bilateral Indonesia-Swiss pada 2023 meningkat menjadi Rp3,11 miliar dolar AS (sekitar Rp50,31 triliun) dengan surplus lebih dari 2 miliar dolar AS untuk Indonesia.

“Bagi Indonesia, Swiss dan negara yang tergabung ke dalam EFTA (Swiss, Norwegia, Liechtenstein dan Islandia) merupakan mitra pertama CEPA di Eropa, sementara Indonesia merupakan mitra pertama EFTA di ASEAN,” kata Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein Ngurah Swajaya.

Indonesia dan Swiss baru saja mengadakan pertemuan ke-10 Joint Economic Trade and Comission (JETC) di Bern, pada 23 April lalu, yang merupakan dialog tahunan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara, membahas tantangan dan peluang, khususnya dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing.

Sehari sebelum pertemuan JETC, Dubes Ngurah juga menghadiri The Third Annual Meeting of the Swiss-Indonesia Trade and Sustainability Council di Zurich, yang diselenggarakan oleh KADIN Indonesia dan Economiesuisse .

Pertemuan tersebut merupakan  rangkaian JETC untuk melanjutkan kerja sama isu keberlanjutan dan perdagangan, serta meningkatkan kapasitas UMKM Indonesia dalam sektor industri tekstil dan infrastruktur.

Isu-isu kerja sama ekonomi dan pembangunan yang diangkat dalam JETC antara lain, kelanjutan kerja sama pembangunan Indonesia-Swiss periode 2025-2028, investasi industri berbasis teknologi dan rendah karbon, kerja sama kesehatan, ekonomi digital, optimalisasi pemanfaatan CEPA, termasuk kerja sama bidang pendidikan vokasi dan profesionalisme untuk meningkatkan daya saing industri Indonesia.

Pertemuan itu menyepakati beberapa hasil konkret, antara lain memulai pembahasan perpanjangan kerja sama pembangunan 2025-2028, meningkatkan diversifikasi produk ekspor Indonesia ke Swiss, termasuk akses yang lebih banyak bagi UMKM Indonesia yang unggul, peningkatan investasi dengan memanfaatkan Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok industri Swiss di kawasan Asia.

Pembahasan juga mencakup penjajakan kerja sama dalam berbagai bidang lainnya, seperti pariwisata, penghindaran pajak berganda dan kerja sama perhubungan udara.

Kerja sama bidang pendidikan, khususnya vokasi dan profesionalisme, telah dimulai dan akan terus diperkuat untuk mendukung peningkatan daya saing industri Indonesia, khususnya yang berbasis teknologi dan rendah karbon.

“Dalam memperkuat ekosistem industri berteknologi tinggi dan rendah karbon di Indonesia, KBRI akan terus melakukan pendekatan kepada pelaku industri Swiss dan pelaku UMKM,” kata Ngurah.

Secara ekonomi, perdagangan bilateral kedua negara telah melampaui kisaran 3 miliar dolar AS dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak berlakunya IE-CEPA dan Indonesia saat ini menjadi tuan destinasi investasi sekitar 150 perusahaan Swiss di berbagai bidang.

Berita Terbaru