Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kelompok Makanan Minuman, dan Tembakau di Kalteng Alami Inflasi 5,92 Persen pada April 2024

  • Oleh Testi Priscilla
  • 03 Mei 2024 - 11:41 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Pada April 2024 Provinsi Kalimantan Tengah mengalami inflasi y-on-y sebesar 5,92 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 104,81 pada April 2023 menjadi 111,01 pada April 2024.

"Subkelompok yang mengalami inflasi y-on-y tertinggi adalah makanan sebesar 6,36 persen, dan yang terendah adalah subkelompok minuman tidak beralkohol sebesar 2,52 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Provinsi Kalteng, Eko Marsoro pada Jumat, 3 Mei 2024.

Kelompok ini menurutnya pada April 2024 memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y sebesar 2,26 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, lanjut Eko, yaitu daging ayam ras sebesar 0,38 persen, beras 0,30 persen, tomat 0,20 persen, gula pasir 0,15 persen, sigaret kretek mesin atau SKM dan ikan nila masing-masing sebesar 0,14 persen, ikan gabus 0,13 persen, bawang merah 0,07 persen, udang basah dan bawang putih masing-masing sebesar 0,06 persen, telur ayam ras, sigaret kretek tangan atau SKT, cabai rawit, ikan patin, dan biskuit masing-masing sebesar 0,05 persen, serta makanan ringan/snack dan semangka masing-masing sebesar 0,04 persen.

Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu ikan papuyu sebesar 0,09 persen, minyak goreng 0,04 persen, daun singkong 0,03 persen, ikan layang/benggol 0,02 persen, serta ikan peda, ikan kapar, tahu mentah, daging sapi, daging babi, ikan sepat siam, terong, dan ikan selar/ikan tude masing-masing sebesar 0,01 persen.

"Kelompok ini pada April 2024 memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m sebesar 0,55 persen," tutur Eko lagi.

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, katanya, yaitu daging ayam ras sebesar 0,28 persen, tomat 0,09 persen, bawang merah 0,07 persen, beras dan sigaret kretek mesin atau SKM masing-masing sebesar 0,03 persen, bawang putih, ikan nila, ikan peda, minyak goreng, gula pasir, dan ayam hidup masing-masing sebesar 0,02 persen, ikan baung, ikan patin, semangka, bayam, rampela hati ayam, sigaret kretek tangan atau SKT, dan udang basah masing-masing sebesar 0,01 persen.

Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, yaitu telur ayam ras dan cabai merah masing-masing sebesar 0,06 persen, dan cabai merah, ketimun, ikan gabus, ikan kapar, dan ikan asin sepat masing-masing sebesar 0,01 persen. (TESTI PRISCILLA/H)

Berita Terbaru