Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kondisi Pelabuhan Penyeberangan Feri Sampit-Seranau Semakin Parah dan Membahayakan

  • Oleh Dewi Patmalasari
  • 10 Mei 2024 - 10:15 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kondisi pelabuhan penyeberangan feri Sampit-Seranau semakin parah dan memprihatinkan. Kerusakannya semakin merembet ke titik feri menaikkan penumpang. 

"Memang kondisinya sudah sangat tua jadi terus merembet kerusakannya. Kalau dibiarkan bisa sampai ke sisi selatan tempat naik turun penumpang," kata Sardi warga setempat, Jumat, 10 Mei 2024.

Kondisi tersebut sangat membahayakan masyarakat yang sering lalu lalang di dermaga tersebut. Masyarakat khawatir jika suatu saat roboh saat banyak penumpang feri hendak naik atau turun.

Apalagi feri di pelabuhan tersebut juga mengangkut kendaraan yang menyebabkan guncangan tinggi saat naik turun feri.

Parahnya kerusakan dermaga nampak pada kayu-kayu lapuk yang jatuh ke sungai. Semula hanya satu baris kayu, kini merembet ke selatan membuat pembatas garis kuning yang dipasang Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur (Kotim) karena patoknya ikut terjatuh.

"Keinginan kami diperbaiki secepatnya. Kami dengar ada rapat itu bagaimana hasilnya. Sudah satu pekan sejak informasi rapat itu tidak ada satupun tindakan dilakukan di sini. Tapi dalam prosesperbaikan itu tetap harus ada dermaga alternatif. Karena jika ditutup, kami mau lewat mana lagi," imbuhnya. 

Sebelumnya,beredar surat PT Inhutani III yang ditujukan kepada operator feri pelabuhan penyeberangan Sampit-Seranau. Surat tersebut tertanggal 29 April 2024 dengan nomor 050/VI B/Inh-UMHT/Stlk//2024 perihal penutupan dermaga Inhutani.

Berdasarkan surat tersebut, penutupan pelabuhan feri karena adanya surat imbauan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk memperbaiki dermaga tersebut karena kondisinya sangat tidak layak.

Masyarakat khususnya yang tinggal di Kelurahan Mentaya Seberang, Kecamatan Seranau menolak rencana penutupan dermaga tersebut karena satu-satunya akses tercepat menuju Sampit.

Sementara itu, Kepala Dishub Kotim Suparmadi mengatakan pihaknya akan segera menggelar pertemuan untuk mencari solusi terbaik karena pihak PT Inhutani mengaku belum memiliki anggaran untuk perbaikan Dermaga tersebut.

Sementara kondisi dermaga bagian utara telah runtuh, kayu-kayu terjatuh ke sungai dan nampak lapuk termakan usia. Pihaknya telah meninjau lokasi bersama Camat Seranau dan PT Inhutani. Bahkan bagian dermaga yang rusak telah dipasang garis kuning agar masyarakat tal melintasinya.

"Untuk sementara pelabuhan penyeberangan fery itu masih operasional sampai ada Justifikasi Teknis Terkait Kelayakan Dermaga dari Instansi Teknis yang berwenang," kata Suparmadi.

Informasi terakhir, Dishub Kotim akan menggelar rapat untuk menemukan jalan keluar menegenai dermaga tersebut melibatkan operator kapal, PT Inhutani III dan Camat Seranau sepekan lalu. Namun hingga saat ini belum ada pergerakan untuk mengatasi kerusakan pelabuhan penyeberangan feri Sampit-Seranau yang kian membahayakan. (DEWI PATMALASARI/Y)

Berita Terbaru