Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Kotawaringin Barat Gagal Rotasi Eselon llB

  • Oleh Cecep Herdi
  • 22 Juni 2016 - 05:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pertemuan antara Bupati Kobar, Bambang Purwanto dengan Sekda dan Kepala BKD menjawab antiklimaks kekisruhan assessment (uji kompetensi) antara Bupati dan para pejabat Eselon llA dan llB yang menolak mengikuti uji kompetensi.

Tujuan awal bupati mengadakan uji kompetensi rupanya berbalik 360 derajat. Saat melakukan klarifikasi berita, Bupati mengatakan, jika hasil uji kompetensi menunjukan ada Pejabat eselon llB yang kinerjanya jelek maka akan dilakukan rotasi atau mutasi.

Namun setelah pertemuan dengan dengan Sekda dan Kepala BKD, Bupati baru mengetahui jika kewenangan ia untuk merotasi sudah tak mencukupi waktu.

"Clear. Sudah tidak ada masalah lagi. Sampai 30 Juni 2016, bupati tidak bisa merotasi eselon llB. karena waktunya tidak akan cukup untuk melalui prosedurnya," kata Kepala BKD Kobar Tengku Ali Sabana kepada Borneonews usai pertemuan dengan bupati di ruang rapat Sekda, di kantor Pemda Kobar, Selasa (21/6/2016).

Lantas, apa tujuan awal bupati melakukan uji kompetensi seluruh pejabat eselon llB tersebut

Rupanya bupati tetap dengan langkah cepatnya ingin merotasi para pejabat. Terbukti, meski anggaran tak ada, ia tetap mengundang konsultan swasta dari Jakarta untuk mengadakan uji kompetensi. Selain itu, Bupati juga tak melalui prosedur yang benar jika ingin melakukan mutasi para pejabat eselon llB.

"Assessment itu hanya untuk keperluan pribadinya, bukan untuk mutasi," cerita Ali Sabana.

Usai pertemuan, Bupati langsung menuju mobil dinasnya. Borneonews pun tak sempat melakukan wawancara kembali.

Ali Sabana juga mengaku, anggaran uji kompetensi yang sudah dilakukan mulai Kamis (17/6/2016) itu tidak ada anggaran dari BKD. Padahal, menurut sumber, biaya uji kompetensi satu eselon llB itu Rp5 juta. Sementara, dari jumlah undangan, ada sekitar 33 eselon termasuk Sekda yang di assessment.

"Nah, kalau anggarannya kami gak tahu, di BKD tidak ada, iya coba tanya bupati, kami nggak ada menganggarkan untuk assessment," terang Ali Sabana.

Ditemui terpisah, Sekda Kobar Masradin mengakui jika bupati tak bermaksud untuk melalukan rotasi.

"Kemarin saya nggak dikasih tau ada assessment, tadi bupati banyak menyangkal saja kalau asesment itu hanya untuk kepentingan dia saja. Masalah dana kita nggak tahu, mungkin dari pribadinya beliau," kata Sekda Kobr Masradin.

Pertemuan ketiganya berlangsung sekitar dua jam. Nampak wajah sumringah kepala BKD dan Sekda. Keduanya terlihat lega usai pertemuan tertutup itu.

"Sudah tidak ada masalah lagi, Bupati tidak akan cukup waktu untuk melakukan rotasi. Kecuali untuk golongan lll," kata Sekda.

Sekda pun mengaku, pasca uji kompetensi berlangsung, suasana birokrasi sedikit ricuh. Sebab banyak pro dan kontra yang terjadi di tingkat para pejabat dan masyarakat.  (CECEP HERDI/m)

Berita Terbaru