Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Anggaran Untuk Siaga Karhutla Kotawaringin Timur Nihil

  • Oleh Rafiuddin
  • 13 Agustus 2016 - 17:30 WIB

BORNEONEWS, Kotim - Anggaran untuk Siaga Karhutla Kotim nihil. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) sudah menetapkan status tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dari 11 Juli hingga 9 Oktober 2016. Namun sayang, upaya antisipasi karhutla ini tidak bisa berjalan karena tidak ada anggaran yang dikucurkan pemerintah daerah untuk tim melakukan kegiatan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat.

'Untuk anggaran siaga ini belum ada. Kalau untuk tanggap darurat sudah ada anggarannya di APBD sebesar Rp500 juta, ditambah anggaran dari pusat Rp500 juta, tapi itu bisa digunakan untuk tanggap darurat saja, tidak bisa dugunakan untuk siaga,' kata Asisten II Setda Kotim, Halikinnor usai memimpin rapat koordinasi lintas instansi di ruang rapat Setda Kotim, di Sampit, Jumat (12/8/2016).

Untuk melakukan pencegahan seperti patroli keliling dan sosialisasi pencegahan Karhutla ke masyarakat, tim Karhutla Kotim kesulitan karena tidak ada dikucurkan anggaran untuk siaga tersebut.

Halikin pun mengakui, menghadapi ancaman Karhutla ini tidak bisa dilakukan setelah terjadi bencana, perlu langkah antisipasi dengan melakukan berbagai kegiatan. Itu membutuhkan anggaran untuk tim dilapangan terutama persiapan posko.

'Susah juga kalau tidak siap, jangan sampai ketika terjadi bencana baru bergerak. Yang jadi persoalan apakah dana itu bisa digunakan. Tadi pada rapat kami sarankan kepada BPBD untuk menghadap tim anggaran yakni Sekda karena ada dana dari APBD, apakah dana itu bisa digunakan untuk kondisi siaga,' katanya.

Sebagaimana diketahui, Gubernur Kalimantan Tengah sudah menetapkan bahwa tanggap darurat Karhutla di Kalteng sejak 11 Juli sampai 8 Oktober 2016. Begitu juga di Kotim, ditetapkan sejak 11 Juli sampai 9 Oktober masa tanggap darurat. Sebab, memasuki bulan Agustus-September cuaca panas sehingga dihawatirkan terjadi kebakaran.

'Berdasarkan laporan BPBD ke pusat kita posisi sedang (zero). Kondisi ini belum diperlukan posko, tapi pak bupati berpikir lebih baik kita antisipasi dengan membentuk posko. Kalau toh terjadi musibah asap kita sudah siap,' katanya.

Halikin menambahkan, dari hasil rapat koordinasi yang melibat Pemkab Kotim, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Damkar, TNI/Polri, Tagana, Basarnas, Manggala Agni dan lainnya itu disepakati akan membentuk posko siaga Karhutla. Namun belum ditentukan dimana posko tersebut.

Kebakaran lahan di Kotim juga lanjutnya, belum termasuk darurat seperti yang dialami Kotawaringin Barat, meski terpantau sudah ada titik api. Sebab dikabupaten tetangga tersebut sudah dianggap mengganggu penerbangan.

'Walaupun di daerah kita sudah ada titip api seperti di Ekabahurui, di Jalan Pramuka tetapi belum diakategorikan tanggap darurat, masih siaga darurat,' katanya. (RAFIUDIN/N).

Berita Terbaru