Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

29 Titik Panas Terdeteksi Satelit Muncul di Lamandau Saat Idul Adha

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 15 September 2016 - 13:30 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Sedikitnya 29 titik panas di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah,  terdeteksi oleh sejumlah satelit, mulai dari Satelit TERRA-AQUA, BMKG hingga satelit LAPAN, dalam kurun waktu 12-13 September 2016, saat Idul Adha 1437 Hijriyah. Sebanyak 29 titik panas (Hotspot) tersebar di 5 kecamatan. Yaitu, Kecamatan Lamandau 7 titik api, Batang Kawa 8 titik api, Delang 6 titik api, Bulik Timur 6 titik api, dan Belantikan Raya sebanyak 2 titik api.

"Mengejutkan. Karena selama beberapa pekan terakhir, Lamandau hampir dipastikan nihil titik api. Sekalipun ada, jumlahnya tidak pernah sampai signifikan. Kita cukup terkejut dengan unculnya data satelit ini, karena data tersebut menunjukkan Hotspot di Kalteng bertepatan dengan momentum Idul Adha 1437 Hijriyah, justru didominasi Hotspot dari Lamandau," kata Kapolres Lamandau, AKBP Johanes Pangihutan Siboro, melalui Kabag Ops Polres Lamandau, Kompol Rohman Yongki, di Nanga Bulik, Rabu (14/9/2016).

Sejak adanya data dan laporan tersebut, aparat  Kepolisan dan TNI terus bergerak melakukan penyelidikan dengan mendatangi TKP. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan BPBD setempat. Di sisi lain, pihaknya mengaku, sebagaimana data yang ada, titik api justru terdapat di sejumlah daerah pedalaman yang notabene aksesnya sangat jauh dari pusat kota. Hal tersebut juga dianggap cukup menghambat pergerakan tim yang diterjunkan untuk melakukan identifikasi.

"Beberapa titik sudah kita datangi dan memang kondisinya terbakar. Ada pula titik panas yang sangat sulit ditembus karena akses sangat sulit dan membutuhkan waktu cukup lama. Kita telah bentuk 4 tim (kelompok) untuk melakukan penyelidikan ke TKP terkait kondisi tersebut. Puluhan masyarakat juga telah dimintai keterangan," bebernya.

Kasat Reskrim Polres Lamandau, AKP Goy Sutanto, mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan. Bahkan, katanya, seperti di Desa Bayat, Kecamatan Belantikan Raya, pihaknya telah meminta keterangan dari sedikitnya 25 orang warga menyangkut kebakaran lahan yang terjadi di daerah tersebut.

"Kami pastikan belum ada satupun tersangka terkait adanya puluhan titik api yang terjadi pada 12-13 September lalu. Hingga kini kami masih terus bekerja dilapangan mencari bukti-bukti dan ketaerangan dari berbagai pihak. Termasuk kita juga terus mendalami apakah Karhutla yang terjadi tersebut disengaja atau tidak," tukasnya. (HENDI NURFALAH/N).

Berita Terbaru