Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sejumlah Titik di Kumai Rawan Banjir dan Longsor

  • Oleh Raden Aryo Wicaksono
  • 26 Oktober 2016 - 18:22 WIB

BORNEONEWS, Kotawaringin Barat - Musim hujan masih menjadi momok bagi sebagian masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah. Khususnya, bagi yang tinggal di daerah rawan bencana, di wilayah Kecamatan Kumai, misalnya. Hujan deras maupun sedang yang mengguyur, mengakibatkan terjadinya banjir, genangan air dan juga longsor. Potensi bencana alam tersebut diharapkan segera diantisipasi.

"Tidak ada saluran pembuangan yang mengarah ke Sungai Kumai. Jadi kalau ada hujan, jalan-jalan protokol Kumai itu banjir. Kadang setinggi lutut kaki. Satu jam baru surut," terang anggota DPRD Kobar, Zulkifli, di Pangkalan Bun, Rabu (26/10/2016).

Zulkifli mengungkapkan, berdasarkan kondisi faktual di lapangan dan pengamatannya beberapa tahun terakhir, sejumlah titik di wilayah perkotaan Kumai, cukup berpotensi atau rawan mengalami kebanjiran akibat tergenang air hujan. Dirinya berharap pemerintah daerah, melalui instansi terkait, segera melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan banjir dan tanah longsor.

Menurut Zulkfli, banjir genangan air yang kerap melanda perkotaan Kumai ini salah satunya diakibatkan buruknya pemeliharaan dan perawatan sistem saluran pembuangan air yang ada. Selain itu, selama ini, wilayah padat penduduk itu juga belum memiliki saluran pengendali banjir yang cukup baik.

Di Kelurahan Kumai Hulu, lanjut Zulkifli, terdapat tiga titik yang selama beberapa tahun terakhir, kerap mengalami kebanjiran atau tergenang air, saat musim penghujan tiba. Yaitu, pemukiman warga di wilayah RT 9, sekitar lapangan Senggora dan daerah sekitar Jalan Gerilya.

"Kemudian di Kumai Hilir, itu di sekitar Masjid Al Baido Jalan Bendahara, di RT 16 juga. Di Candi bawah, sekitar kantor KUA RT 2 juga rawan banjir."

Selain daerah rawan banjir. Beberapa titik di perkotaan Kumai dan sekitarnya juga berpotensi dan pernah mengalami longsor. Titik rawan longsor ini sebagian besar berada di wilayah Kelurahan Candi dan Desa Sungai Tendang. Bahkan, salah satu rumah warga di Kelurahan Candi, nyaris tertimbun tanah akibar longsor yang terjadi pada Minggu (23/1) malam lalu. (RADEN ARIYO/N).

Berita Terbaru