BORNEONEWS, Katingan - Razia obat-obatan terlarang Badan Narkotika Kabupaten (BNK) bersama Satpol PP, Polres Katingan dan Polsek Katingan Hilir, Selasa (1/11/2016)  menjaring 25 siswa SMA Negeri 1 Katingan Hilir, karena diduga mengkonsumsi zenith (carnopen) dan obtan-obatan terlarang lainnya. Awalnya, tim tidak menemukan apa-apa dalam penggeledahan di tiap ruangan kelas.

Meski begitu, menurut pantauan Borneonews, Kepala Satpol PP Katingan, Pimanto bersama Kasat Narkoba Polres Katingan, Iptu Gusnawardi, menemukan puluhan bekas bungkus obat-obatan terlarang, seperti carnopen, dextro dan lainnya di bak sampah sekolah. Kemudian ada pula yang ditemukan di bawah kolong ruang kelas serta di WC sekolah itu.

Usai penggeledahan Wakil Bupati katingan, Sakariyas yang juga Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Katingan itu tiba di lokasi. Kemudian sebanyak 488 siswa dikumpulkan di halaman sekolah untuk diberikan penyuluhan tentang narkoba.

Di sela acara itu ada, satu siswa bernama Ry, yang duduk di kelas 12 atau kelas III IPS dalam keadaan mabuk obat. Dalam interogasi pihak Pol PP, Ry mengaku sebelum berangkat ke sekolah lebih dulu menenggak 5 butir carnopen (zenith) di belakang GOR Serbaguna Desa Tumbang Liting.

Dari pengakuan Ry ini kemudian satu demi satu teman-temannya yang selama ini diduga mengkonsumsi carnopen dan obat terlarang ini lantas diinterogasi untuk kemudian dikumpulkan di halaman sekolah.

"Saya tidak ingin lagi ada siswa yang mengkonsumsi zenith di Katingan ini, makanya hari ini kami melakukan razia di sekolah kalian," sebut Wakil Bupati Katingan, Sakariyas.

Wabup Sakariyas meminta kepada pihak sekolah memeroses 25 siswa yang terjaring razia ini sesuai aturan yang berlaku di sekolah.

Kasat Pol PP Katingan, Pimanto mengatakan, jika razia ini digelar untuk menekan penggunakan penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang, terutama di kalangan pelajar.

Kepala SMA Negeri 1 Katingan Hilir, Kedek mengucapkan terima kasih kepada Wakil Bupati Sakariyas, Pol PP dan aparat Kepolisian yang telah melakukan razia terhadap anak didiknya. "Sebelumnya memang kami ada mengirimkan surat kepada pihak Pol PP untuk melakukan penertiban terkait obat-obatan terlarang di sekolah kami, dan baru hari ini dilaksanakan."  (ABDUL GOFUR/N).