Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ketua KPU: Kampanye Ajang Adu Program, Bukan Sebar Fitnah

  • 08 November 2016 - 12:45 WIB

BORNEONEWS, Kotawaringin Barat - Komisi Pemilihan Umum Kotawaringin Barat (KPU Kobar) menyatakan kegiatan kampanye bukan ajang menyebarkan fitnah dan menjelek-jelekkan pasangan peserta lain. Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kotawaringin Barat 2017, tahapan kampanye sudah memasuki pekan kedua. Kampanye ajang mempertajam visi dan misi yang diusung calon bupati dan wakil bupati Kobar 2017-2022.

"Pada hakikatnya kampanye adalah meyakinkan para pemilih mengenai program yang akan dilaksanakan dalam lima tahun ke depan, bukan menyebar fitnah dan kebencian pada pasangan lain dengan isu SARA," kata Ketua KPU Kobar, Siti Wahidah, di Pangkalan Bun, Senin (7/11/2016).

Menurut dia, aturan kampanye sudah cukup jelas dan bagi yang melanggar bisa diproses melalui jalur hukum. Dalam berkampanye, seluruh pasangan calon dan tim tidak dibenarkan menghasut, provokatif, membuat bingung masyarakat dan adu domba.

Dia berharap pada tahap kampanye seluruh paslon pemilihan bupati dan wakil bupati Kabupaten Kobar periode 2017-2022 dan tim kampanye untuk tidak mengangkat isu-isu tersebut karena jelas melanggar hukum.

Menghindari hal itu, kata dia, Panwaslu dan KPU telah menggelar kegiatan kesepakatan bersama antara penyelenggara, pengawas, kepolisian, pemkab dan lima pasangan calon untuk menghindari kampanye hitam, kampanye negatif dan provokativ.

Ia berharap seluruh peserta dan tim kampanye memahami substansi kampanye, mengetahui larangan dan sanksinya sehingga bisa memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

"Akan lebih elok jika tim kampanye dan paslon bisa memberikan informasi yang benar dan mengajak masyarakat untuk berbuat lebih baik, bukan menyebar fitnah dan kebencian dengan isu-isu menyesatkan," kata dia.

Sementara itu, ketua tim pemenangan paslon Hj Nurhidayah-Ahmadi Riansyah (NURANI) Wisman mengungkapkan, pihaknya terus berkomitmen berkampanye santun dan damai. "Kampanye merupakan ajang untuk memberikan pendidikan politik ke masyarakat, kita harus bisa memberikan pelajaran yang baik," ujarnya.

Wisman juga mengaku tidak akan pernah menggunakan cara-cara yang dilarang, seperti menggunakan isu kesukuan, ras, agama dan antar golongan (SARA) untuk menyerang paslon lain. "Apalagi dengan menyebar berita bohong dan fitnah, kami sangat mengindari cara-cara itu." (FAHRUDDIN FITRIYA/N).

Berita Terbaru