BORNEONEWS, Buntok - Sejak perizinan galian C  ditangani pihak Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), tentu akan berimbas pada pajak dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel). Khususnya terhadap pajak dan PAD galian C untuk wilayah Kecamatan Dusun Selatan.

Camat Dusun Selatan (Dusel) Kujang Rosayadi kepada Borneonews di ruang kerjanya mengatakan, laporan akhir Oktober 2016, untuk pendapatan dari Izin mendirikan bangunan (IMB) di Kecamatan Dusun Selatan. Dari target Rp200.000.000,  telah terealisasi Rp225.169.400.

"Ini membuktikan, capaian kita pada IMB sudah melebihi target sebelumnya," ucap Kujang, Senin (14/11/2016).

Terkait dengan masalah pendapatan pada hasil galian C, dia menjelaskan, dari target Rp510.000.000, yang bisa terealiasi hanya  Rp76.092.500 saja.

"Ini disebabkan, tidak adanya pungutan pajak dari para pengusaha yang beroperasi di wilayah Kecamatan Dusel," ungkap nya.

Walau demikian, Kujang juga sempat bergumam, dari mana sejumlah pasir yang dimasukkan ke wilayahnya untuk pembangunan fisik selama ini.

Menurut pengamatannya, untuk saat ini, masih ada para pengusaha melakukan penambangan pasir liar secara terbuka, walau tidak mengantongi izin galian C resmi  dari pihak pertambangan Provinsi Kalteng.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak Satpol PP untuk melarang dan menindak tegas bagi penambang pasir yang tidak memiliki izin galian C. Namun semua itu sepertinya tidak diindahkan," terangnya.

Lanjut Camat, jika para penambang tersebut telah memiliki izin resmi, mestinya harus melaporkan pada pihaknya serta memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak.

"Masalah ini perlu kami uraikan, karena kami tidak ingin dianggap tutup mata terhadap penambang pasir yang beroperasi di wilayah kecamatan," tegas Kujang. (LAILY MANSYUR/m)