Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

DPRD Minta Camat Dirikan Posko Siaga Banjir

  • Oleh M. Rifqi
  • 07 Desember 2016 - 14:56 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Sutik meminta seluruh camat di daerah rawan banjir dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait membuat posko siaga banjir yang beroperasi selama 24 jam. Pasalnya, cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir, cuaca panas bisa berubah menjadi hujan deras disertai angin kencang, harus diantisipasi sebelum bencana banjir, dan longsor menjelang. 

'Instansi terkait terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar siaga turun langsung ke lapangan melakukan pemantauan banjir,' kata dia, di Sampit, Selasa (6/12/2016).

Menurut dia, pemerintah kecamatan dan SKPD terkait harus serius mengantisipasi ancaman banjir. Sebab, hal ini terkait dengan keselamatan jiwa dan perlindungan terhadap masyarakat.

'Kan lucu kalau ada camat yang tidak tahu ada banjir di wilayahnya. Sebab, pada masa-masa cuaca ekstrem seperti sekarang pemerintah kecamatan dan SKPD terkait harus waspada,' ucap dia.

Sementara itu, Sekretaris Komisi III DPRD Kotim, Hero Harapanno menyoroti banjir yang sering kali menggenangi jalan-jalan dalam kota dan pemukiman warga. Dia meminta drainase dan sistem pembuangan air harus dievaluasi.

Sebab mungkin saja ada yang salah dalam pembangunan dan perawatan sejumlah drainase di kota. Sehingga setiap hujan turun dengan intensitas tinggi walaupun tidak lama sejumlah jalan-jalan dan pemukiman terendam banjir dengan ketinggian 30 cm-50 cm. 

'Ada hal yang perlu diubah dalam pembangunan drainase. Salah satunya sistem kedalaman drainase tidak boleh sama dari hilir ke hulu. Kami perhatikan drainase datar-datar saja sehingga air tidak terlalu mengalir dengan kencang. Makanya perlu diubah sistemnya,' ungkapnya.

Pembangunan drainase semestinya memiliki ukuran kedalaman yang berbeda, jika di hilirnya kedalamannya 40 cm maka di hulunya paling rendah kedalamanyya 60 cm, dengan perbedaan ketinggian sekitar 20 cm, maka air akan mengalir lancar.

'Kalau alirannya juga ditutup maka air pasti akan meluap. Permasalahan kebanjiran tidak pernah teratasi coba ini menjadi evaluasi ulang pemkot untuk berbenah,' tuturnya. (M. RIFQI/N).

Berita Terbaru