Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bangunan Rusak dan Pohon Tumbang Akibat Angin Puting Beliung

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 09 Desember 2016 - 07:30 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Angin puting beliung yang terjadi di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mengakibatkan sebuah bangunan walet dalam tahap pembangunan di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) roboh dan sejumlah pohon besar yang ada di beberapa ruas jalan juga tumbang.

Akibatnya sejumlah motor yang di parkir di dekat PPM pun tertimpa reruntuhan bangunan walet tersebut. Tuntuhnya bangunan itu juga mengenai dua orang warga sehingga keduanya mengalami luka-luka dan harus dibawa ke rumah sakit. Cuaca ekstrim tersebut terjadi pada Kamis (8/12/2016), sekitar pukul 14.45 WIB. 

'Iya, ada dua orang yang luka tadi. Namun langsung dibawa warga ke rumah sakit,' ujar Andre, pedagang di PPM yang melihat kejadian tersebut. 

Andre juga menyebutkan, sejumlah warga yang ada di PPM juga sempat berpikir bahwa angin putting beliung yang merobohkan bangunan walet itu adalah gempa. Mereka langsung berusaha menyelamatkan diri untuk keluar dari toko-toko pusat perbelanjaan tersebut. 

Sementara Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sutoyo mengatakan, akibat angin kencang disertai hujan deras itu sedikitnya ada sebuah bangunan dan sekitar tujuh pohon besar yang tumbang. Namun hal itu tidak membuat adanya korban jiwa. 

'Ada satu bangunan roboh, dan sekitar tujuh pohon besar di jalan utama Kota Sampit juga tumbang menutup jalan,' ujar Sutoyo, Kamis (8/12/2016).

Adapun untuk pohon tumbang itu terjadi di Jl A Yani depan Mery Sport, Jl HM Arsyad depan Pengadilan Negeri,Jl Pelita Timur, Jl Jendral Sudirman, Jl Tjilik Riwut depan Kompi, dan Jl Tjilik Riwut Km 4. Hampir semua pohon yang tumbang itu menutup jalan.   

Alhasil akibat tumbangnya pohon dan robohnya bangunan itupun membuat arus lalu lintas sempat terhambat. Namun petugas dari BPBD, TNI, damkar dan juga polisi serta warga sekitar dengan cepat melakukan pembersihan. 

Sedangkan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit, Nur Setiawan mengatakan, kecepatan angin saat kejadian tersebut mencapai 24 knots atau sekitar 47km/jam. Angin tersebut bertiup dari arah Barat.

'Angin kencang seperti itu berpotensi terjadi. Sehingga hal itu harus diwaspadi oleh warga,' ungkap Setiawan.

Selain Itu Setiawan juga mengatakan bahwa, cuaca buruk masih berpotensi terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang di wilayah Samuda, Sampit, Mentawai, Kotabesi, Pelangsian, Pagatan, Parenggean, Tuwung, Buntut Bali, Pujon, Petak, Montalat, Kandui, Muara Teweh dan sekitarnya. 

Cuaca buruk berpotensi meluas ke wilayah Kota Kasongan, Takaras, Bawan, Tumbang samba, Tewah, Kuala Kurun, Bukit rawi, Palangka Raya, Kalampangan, Tumbang Nusa, Jabiren, Pulang Pisau,  Buntoi dan sekitarnya. 

'Diperkirakan puncak hujan di wilayah Kotim dari klimatologinya pada Desember hingga awal Januari,' kata Setiawan. 

Dengan adanya hal itu, baik Sutoyo maupun Setiawan menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dengan cuaca ekstrim. Pohon-pohon besar dan tua yang ada disekitar rumah juga harus dipangkas. Sehingga kerawanan akan robohnya tanaman tersebut bisa dihindari. Selain itu, kalau terjadi angin kencang, warga diminta lari ketempat lapang.  

Sementara dari informasi yang dihimpun Borneonews, sejumlah warga di daerah ini sempat panik akibat adanya anging kencang disertai hujan tersebut. Bahkan banyak dari masyarakat yang berusaha keluar dari rumah, karena takut kediamannya ikut roboh. (M HAMIM/m) 

Berita Terbaru