Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Mensos Khofifah : Tanpa Dayak, Kita Bukan Indonesia...

  • Oleh Wahyudi Hendra
  • 19 Desember 2016 - 14:41 WIB

BORNEONEWS, Palangnka Raya -- Dalam kunjungan ke berbagai daerah di Kalimantan Tengah,  Menteri Sosial RI  Khofifah Indar Parawansa  memberikan pencerahan.  Selain memberi berbagai bantuan, dalam  rangkaian kegiatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tingkat Nasional,  Khofifah juga memberi kesejukan di tengah memanasnya situasi politik nasional. 

"Alhamdulillah apa yang bisa kita berikan bantuan dan diterima oleh masyarakat, sudah bisa membanggakan dan tetap semangat dalam beraktivitas, ya," ucap Khofifah, bersama Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran, saat memberikan kaki palsu, kursi roda dan alat dengar untuk anak anak yang berkebutuhan khusus di Balai kota Palangka Raya, Senin (19/12/2016) pagi tadi.

 Dalam sambutanya, Khofifah mengingatkan kembali cara ber- Indonesia dengan bergandengan tangan  dalam kebhinekaan, bhineka tunggal ika yang berakhir dengan memantapkan Pancasila.

 "Tanpa Dayak, kita bukan Indonesia. Tanpa Bugis, Makassar, Sunda, Batak, kita semua bukan Indonesia. Jadi jangan dipisah-pisah. Bersatu untuk membangun bangsa ini, " jelas Khofifah.

Mensos menjelaskan, tantangan untuk Indonesia saat ini adalah persoalan kemajemukan bangsa. Disamping sebagai sebuah kekayaan budaya, juga bisa berdampak negatif terhadap persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. 

Khofifah meminta  Pancasila bukan hanya sebatas dasar negara, melainkan merupakan perekat batin bagi masyarakat Indonesia yang pluralistik.

Dikatakan Khofifah, dengan kebhinekaan dan keberagaman yang menjadi perekat batin, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat untuk menangkal berbagai sikap radikalisme, terorisme dan ancaman narkoba dan kekerasan lainya.

"Jangan lupa cara ber-Indonesia. Kebhinekaan bangsa inilah yang kemudian diikat oleh Pancasila," tegasnya. (why/*)

Berita Terbaru