Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Harga Cabai Rawit di Sampit Tembus Rp190 Ribu Per Kg

  • Oleh Rafiuddin
  • 06 Januari 2017 - 17:10 WIB

BORNEONEWS, Sampit- Pasca tahun baru harga cabai rawit yang sempat dikira akan turun justru semakin meroket. Saat ini harga  capai rawit sebesar Rp140 ribu per kilogram hingga Rp190 ribu per kg, dari beberapa hari lalu harganya kisaran antara Rp80 ribu per kh hingga Rp95 ribu per kg.

"Tiga hari lalu harganya masih kisaran Rp95 ribu per kg, kalau cabai merah hanya Rp60 ribu per kg. Tapi sekarang terus naik karena memang pasokan berkurang," kata Inayah salah seorang pedagang di Pasar Ikan Mentaya Sampit, Jumat (6/1/2017).

Dari informasi para pedagang kata Inayah, kenaikan harga cabai kali ini disebabkan dua faktor. Pertama karena gelombang tinggi yang mengganggu pengiriman bahan logistik yang menggunakan kapal laut. Kedua, karenna pasokan cabai dari Jawa yang selama ini menjadi daerah penghasil cabai berkurang, lantaran terjadi banjir disejumlah wilayah disana yang menyebabkan gagal panen. Akibatnya, bukan hanya di Sampit tapi hampir diseluruh wilayah di Indonesia terjadi kenaikan harga cabai.

"Kapal yang mengangkut minyak dari sini aja dengar-dengar baru bisa berangkat hari ini dari Jawa juga saya yakin terhambat seperti disini. Cabai ini kan kalau nggak pakai kapal ya pakai pesawat pengirimannya, kalau pakai pesawat biayanya juga akan mahal. Terus dengar-dengar produksi cabai di Jawa juga berkurang gara-gara terjadi banjir, kabarnya di daerah sana juga harganya sudah tembus Rp 150 ribu, apalagi disini," ujarnya.

Kenaikan harga ini berdampak dengan mulai menurunnya permintaan masyarakat akan cabai. Misalnya, konsumen yang biasanya membeli cabai satu kilogram, sekarang terpaksa mengurangi pembeliannya menjadi setengah kilogram untuk menyesuaikan dengan budget belanja mereka. Husein, seorang pedagang sayur keliling, mengaku tidak berani lagi membeli cabai dengan jumlah besar untuk dijual, karena takut tidak laku.

"Nggak berani bawa cabai banyak-banyak lagi, takut nggak laku. Apalagi kalau orang-orang di kampung biasanya beli nggak sampai sekilo, paling Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu untuk makan sehari. sekarang kalau cuma beli segitu dapatnya nggak seberapa, satu ons saja sudah Rp 15 ribu, ujung-ujungnya mereka nggak jadi beli," tuturnya.

Selain cabai komoditi lain yang juga mengalami kenaikan harga yaitu daging ayam ras, dari kisaran harga Rp38 ribu per kg hingga Rp40 ribu sekarang naik menjadi Rp45 ribu per kg. Kenaikan ini, disebabkan kurangnya pasokan dari peternak ayam.

Komoditi lain yang diprediksikan juga akan mengalami hal yang sama yaitu bawang merah. Namun, ada juga beberapa komoditi yang justru mengalami penurunan, seperti telur ayam dari Rp38 ribu menjadi Rp33 ribu. (RAFIUDDIN/B-5)

Berita Terbaru