BORNEONEWS, Palangka Raya - Rani, 44, merasa telah tertipu oleh PT Asuransi Bumiputera. Dengan alasan belum tuntas membayar premi, Rani yang seharusnya bisa mengklaim asuransi dana bahagia sebesar Rp101.095.125 hanya menerima Rp76.263.500.

Merasa tertipu, Aini mengajukan komplain kepada Bumiputera pusat, namun tidak mendapat tanggapan baik. Begitu pula dengan manajemen Bumiputera Cabang Palangka Raya.

"Harusnya saya terima Rp100 juta lebih, yaitu Rp94.925.000 plus reversionary bonus Rp6.170.125, sehingga totalnya Rp101.095.125, tapi nyatanya saat saya klaim hanya dapat Rp76.263.500. Alasan mereka karena saya masih kurang membayar premi satu kali lagi. Padahal saya sampai berkali-kali menegaskan dan bertanya apakah benar premi saya sudah selesai saya bayar, mereka mengiyakan. Nyatanya sekarang kok saya yang disalahkan," ungkap Rani kepada Borneonews.co.id, Senin (9/1/2017).

Rani mengaku memiliki semua bukti kwitansi. Namun sebagai nasabah bahkan Rani tidak tahu kapan masa polis asuransi ini berakhir.

"Persisnya berakhir itu kapan, tanggal, bulan dan tahunnya saya tidak tahu. Karena di polis hanya disebutkan masa asuransi 15 tahun, pembayaran premi selama 13 tahun dan 2 tahunnya masa bebas premi. Jadi wajar saya menanyakan dan meyakinkan apakah benar saya sudah selesai membayar premi. Ternyata saat saya klaim malah bermasalah," gerutunya.

Ia mengatakan jika ingin diam saja, selisih pembayaran premi bisa saja ia iklaskan. Namun ternyata PT Bumiputera telah banyak memakan korban, namun luput dari pemberitaan, sehingga dengan kasus ini ia berharap semua nasabah mendapatkan keadilan. (TESTI PRISCILLA/B-6)