Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

'Kadisdikbud Murung Raya Enggan Diklarifikasi Terkait Insentif Guru Terpencil

  • Oleh Supri Adi
  • 11 Februari 2017 - 08:30 WIB

BORNEONEWS, Puruk Cahu - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Murung Raya (Mura), Ingatno enggan bertemu dan diklarifikasi Borneonews terkait belum dibayarkannya insentif untuk guru terpencil tahun anggaran 2016 yang berasal Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Dalam upaya klarifikasi perihal keluhan para guru terpencil tersebut, Borneonews sudah dua kali menghadap ke kantor kepala dinas bersangkutan, tetapi keduanya selalu ditolak dengan alasan ada kesibukan serta tidak bisa diganggu.

Tidak hanya sebatas itu, upaya untuk mendapat jawaban Kepala Disdikbud Mura atas insentif guru terpencil yang belum terbayarkan tersebut juga dilakukan melalui aplikasi WhatsApp yang dikirimkan pada Jumat (10/2/2017) malam, dan sampai berita ini diturunkan tidak ada sama sekali jawaban atau balasan dari sang kepala dinas padahal terlihat jelas pesan WhatsApp yang berisi pertanyaan itu telah dibaca.

"Bapak lagi buat notim (nota pertimbangan), jadi belum bisa ditemui," ungkap penjaga tamu Kadisdikbud Mura kepada Borneonews saat ditemui untuk kali kedua beberapa hari lalu.

Sementara itu Bupati Murung Raya (Mura) Perdie M Yoseph, disela-sela berbincang dengan Borneonews dan disinggung perihal insentif guru terpencil yang belum tersalurkan mengatakan cukup mendukung perihal kejelian media dalam mengangkat masalah nasib para guru tersebut.

"Sebelumnya saya juga mendapat laporan sama dari salah satu LSM (lembaga swadaya masyarakat). Tidak apa-apa angkat saja beritanya agar ada kontrol sosial dari media," ungkap Perdie beberapa hari lalu.

Dilanjutkan Perdie juga untuk menindaklanjuti perihal insentif yang belum disalurkan tersebut, dimintanya agar Borneonews untuk menemui Kadisdikbud Mura dan setelah didatangi, kepada dinas menolak ditemui karena alasan sibuk melalui penjaga tamu yang ada didepan ruangannya.

Terkait dengan itu, sebelumnya pada tanggal 3 Februari 2017 telah terbit di borneonews.co.id tentang keluhan salah satu guru terpencil yang berinisial MA yang sampai sekarang insentif guru terpencil tahun 2016 dari provinsi miliknya masih belum diterimanya.

Menurut MA bukan hanya miliknya, tetapi seluruh guru yang jumlahnya kurang lebih 200 orang mengalami hal serupa serta mengaku saat dirinya datang ke dinas pendidikan setempat tidak ada jawaban pasti yang didapat perilah hak mereka tersebut.

"Alasannya sudah tutup buku karena sekarang sudah masuk tahun anggaran 2017, tanpa ada kejelasan apakah insentif tersebut bisa kami terima atau tidak. Dan tentu alasan saya nenuntut itu karena saya sudah melihat nama saya masuk dalam SK penerima insentif dari provinsi yang untuk tahun 2016 kurang lebih Rp 3 juta yang bisa saya terima," ungkap MA. (SUPRI ADI/N).

Berita Terbaru