Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Halo Pemkab Kobar! 2.190 Jiwa Korban Banjir di Arut Utara Butuh Bantuan

  • Oleh Cecep Herdi
  • 04 Maret 2017 - 10:16 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Malang nian nasib warga 10 desa dan satu kelurahan di Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Meski banjir telah menenggelamkan ratusan rumah yang dihuni 2.190 jiwa, hingga kini tidak kunjung mendapat penanganan serius dari Pemkab Kobar.

Bahkan di Desa Sukarami, masyarakatnya terisolasi dan terancam kelaparan. Warga bahkan memanfaatkan air sungai untuk dimasak dan diminum.

"Kami berharap pemerintah segera turun ke lapangan, lihat kondisi kami. Jalan darat putus, sekolah, pustu, sampai ladang kami terendam banjir. Jangan dianak tirikan karena lokasi kami terpencil," kata Eko, warga Desa Sukarami, Sabtu (4/3/2017).

Tidak hanya di Desa Sukarami, banjir juga membuat sengsara warga di desa-desa lainnya. Terhitung ada 10 desa dan satu kelurahan yang terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Arut.

"Kami butuh bantuan, saya sudah mengungsi ke rumah anak saya karena rumah saya telah tenggelam sampai atap," ujar Reno, warga RT 3, Kelurahan Pangkut.

Menurut dia, warga di lokasi banjir sudah waktunya di evakuasi dan mendapat bantuan logistik.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Hermon F Lion mengaku pihak terus memantau perkembangan banjir di Aruta.

"Kami terus memantau perkembangan di sana. Sementara ini kami koordinasi dengan kepala desa, lurah, dan camat, untuk menyiapkan tempat pengungsian di aula kantor desa," kata Kepala BPBD Kobar.

Di sisi lain, perusahaan kelapa sawit yang berada di ring satu wilayah 10 desa dan satu kelurahan yang dilanda banjir itu hingga kini masih santai. Masyarakat mengaku baru menerima bantuan 100 paket sembako, itupun hanya di satu wilayah. Padahal yang sudah membutuhkan bantuan makan dan obat-obatan ada sekitat 2.190 jiwa.

"Kami data dulu semua, supaya bantuan makanan tersalurkan dengan merata," kata salah seorang perwakilan dari PT Asta Agro Lestari, Hidayatusyaban. (CECEP HERDI/B-3)

Berita Terbaru