Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Walikota Palangka Raya Pernah Menyamar Datang ke Tempat Lokalisasi Prostitusi

  • Oleh Testi Priscilla
  • 21 Maret 2017 - 15:36 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kementerian Sosial mencanangkan pada 2019 Indonesia harus bebas lokalisasi prostitusi. Sayangnya di Kota Palangka Raya ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah masih ada lokalisasi prostitusi yang belum ditutup.

Bahkan ada lokasi yang digadang sebagai prostitusi terselubung warung singgah. Wali Kota Palangka Raya, Riban Satia menyebut sudah berusaha memantau hingga menutup lokalisasi, namun pihaknya mengakui juga upaya itu belum maksimal.

"Kita tahu bahwa Kemensos mencanangkan 2019 itu sudah bebas lokalisasi prostitusi. Tapi itu kan hanya kata-kata. Kita sudah berusaha tapi belum optimal," ungkap Riban seusai membuka Sosialisasi Penyuluhan Agama di Gedung Pertamuan Umum Palampang Tarung, Selasa (21/3/2017.

Riban sendiri mengaku pernah mengecek langsung warung yang disinyalir sebagai kedok prostitusi di area perbatasan Kota Palangka Raya. Namun Riban tidak mendapati apa-apa selain masyarakat yang berjualan makanan dan minuman walau memang penjualnya berpakaian sangat mini.

"Saya pernah memantau ke area yang kata orang informasinya tempat prostitusi. Saya ke sana sudah pakai baju biasa, diam-diam, tidak bawa protokol, tapi ternyata di sana orang kenal sama muka Saya. Jadinya saya tanya ini jual apa saja, pedagang mengaku hanya menjual teh, kopi buat sopir-sopir truk yang mampir. Saya tidak bisa mendapat informasi lebih karena masyarakat kenal dengan saya," tambahnya.

Karenanya Riban berharap tokoh-tokoh agama yang hadir dalam kegiatan tersebut bisa turun juga ke lokasi. Bukan untuk apa-apa melainkan untuk melaksanakan tugas penyuluhan.

"Gunakan atribut-atribut misalnya kyai pakai kopiah haji datang ke sana minum-minum. Kalau sudah terbiasa begitu yang muncul adalah rasa malu. Akan terasa kurang sopan dan rasa sungkan karena kan tidak mungkin melihat ada pak haji datang terus melayaninya dengan celana pendek, rok pendek. Kan pasti cari pakaian yang lebih pantas," kata Riban menjelaskan.

Semakin banyak penyuluh agama yang turun tangan maka pihaknya optimis permasalahan lokalisasi prostitusi ini akan lebih cepat selesai. (TESTI PRISCILLA/B-6)

Berita Terbaru