BORNEONEWS, Buntok - Danau Malawen di Desa Sanggu, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), meninggalkan cerita rakyat terkait asal muasal terbentuknya.

Ungkin (73), sesepuh Desa Sanggu, mengatakan, suami istri Punta dan Kirim yang dulu tinggal di sana, ingin memiliki seorang anak. Sang isteri bermimpi dan menceritakan hal tersebut kepada suaminya.

"'Matueh' (Panggilan sayang untuk suami isteri) benarkah yang dikatakan lelaki dalam mimpinya. Mungkin ini merupakan petunjuk untuk kita mendapatkan keturunan," kata Ungkin menuturkan kata Punta berdasarkan cerita yang diperolehnya

Sepasang suami-istri itu pun pergi ke tengah hutan angker tersebut. Lalu mereka pun membuat gubuk kecil untuk tempat bertapa.

Pada saat mereka benar-benar sudah tidak tahan lagi menahan rasa lapar, haus dan kantuk, maka pada saat itulah, seorang lelaki tua menghampiri dan berdiri di belakang mereka.

'Wahai anak manusia, aku mendengar apa isi hati kalian, saatnya kalian akan punya anak, kelak akan lahir anak seorang laki-laki berilah nama Kumbang Bernaung. Hentikanlah pertapaan kalian dan tinggallah di tempat ini kelak tempat ini akan menjadi kampung yang besar,' tutur dia sambil menghela nafas panjang.

Yakinlah Punta isterinya benar-benar sedang hamil. Waktu terus berjalan. genap sembilan bulan mengandung.

Lahirlah seorang anak laki-laki yang diberi nama Kumbang Banaung. Alangkah senang dan bahagianya meraka, karena apa yang diinginkan selama ini telah di dapatkan. (URIUTU DJAPER/B-11)