BORNEONEWS, Palangka Raya - Nama H. Agustiar Sabran meramaikan bursa pencalonan Wali Kota Palangka Raya 2018-2023. Tidak tanggung-tanggung, kakak kandung Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran itu, mendapat dukungan para Damang Kepala Adat di wilayah ibu kota Provinsi Kalteng itu. Sejauh ini Agustiar belum memberikan tanggapan atas munculnya aspirasi masyarakat itu.

Tadi malam, Kamis (30/3/2017), lima Damang se-Kota Palangka Raya resmi meminta kesediaan Agustiar Sabran sebagai calon Wali Kota Palangka Raya. Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah itu, dinilai sebagai tokoh pemersatu, yang bisa mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mempercepat terwujudnya pembangunan dan kesejahteraan di Kota Cantik.

Damang Pahandut, Marcos Tuwan kepada pers, Kamis (30/3/2017) malam, mengungkapkan, keputusan mengusung Agustiar Sabran, karena selain visioner juga nasionalis, tokoh pemersatu, yang diharapkan bisa memjaukan Kota Palangka Raya. Ia menilai, dengan rekam jejak, dan Kemampuan yang dimilikinya, Agustiar dianggap dapat memimpin, dan membawa masyarakat meraih kesejahteraan.

"Masyarakat membutuhkan pemimpin, butuh sosok wali kota visioner, yang mampu membaca perkembangan di segala bidang, tidak saja perekonomian, tetapi juga sosial maupun budaya/ Ini demi memacu pembangunan Kota Palangka Raya lebih maju," kata Marcos Tuwan.

Dalam rilis berita acara Kamis malam, yang diterima Jumat (31/3/2017), disebutkan, para Damang membentuk Kepengurusan Majelis Kedamangan Kota Palangka Raya, di kantor Kedamangan Kota Palangka Raya. Terpilih secara musyawarah mufakat, Marcus Tuwan sebagai Ketua Majelis Kedamangan Kota Palangka Raya Morcos. Lalu, Damang Sebangau, Wawan Embang, sebagai Sekretaris. Kemudian, para anggota Damang Jekan Raya Sadar Ardi, Damang Bukit Batu Bathel Liwan dan Damang Rakumpit Sally Ae Riun.

Melalui kepengurusan Majeis Kedamangan Palangka Raya itu, sang ketua, Marcos Tuwan memastikan, pencalonan Agustiar Sabran sebagai Wali Kota {a;angka Raya itu, dengan niat tulus memajukan Kota Cantik. Jadi, tidak didasari kepentingan tertentu, apalagi kelompok, atau golongan. Semua itu, murni untuk pembanguna Kota Palangka Raya. Menurutnya, wali kota harus memiliki sinergi yang baik antara kota dengan gubernur.

Sejauh ini, belum terdengar statemen dari Agustiar Sabran. Pengusaha ternama Kalteng itu, saat ini masih menghindar membicarakan Pilkada Kota Palangka Raya 2018. (*/RO/N).