BORNEONEWS, Sukamara ' Dinas Kesehatan (Dinkes) Sukamara kembali menyediakan serum Anti Bisa Ular (ABU) untuk wilayah yang dianggap rawan, sebagai upaya mengantisipasi jatuhnya korban jiwa akibat gigitan ular berbisa.

Plt Kepala Dinkes Sukamara Ahmad Lamsidi mengatakan, obat-obat semacam itu memang selalu diadakan setiap tahunnya, karena sebagai antisipasi apabila adanya korban yang tergigit ular berbisa.

'Obat ini kita titipkan kepada unit layanan kesehatan di wilayah setempat, karena apabila orang yang terkena gigitan maka korban bisa langsung diberikan pertolongan dengan memberikan suntikan ABU tersebut,' kata Ahmad Lamsidi, Selasa (4/4/2017).

Menurutnya, serum ini tidak bisa disimpan dalam jangka panjang, sehingga setiap tahun harus terus menggarkannya meskipun di tahun sebelumnya tidak ada korban gigitan ular.

'Karena harganya cukup mahal dan tidak bisa disimpan dalam waktu lama, maka kita hanya menganggarkannya secukupnya saja dan ini sebagai jaga-jaga apabila ada masyarakat yang terkena gigitan ular,' terangnya.

Lamsidi menambahkan, serum tersebut distok ke wilayah pesisir seperti di Kecamatan Pantai Lunci dan Kecamatan Jelai yang merupakan lokasi yang rawan terhadap serangan ular laut yang sudah pernah memakan korban. (NORHASANAH/B-5)