Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kedelai akan 'Ganggu' Pergerakan Harga CPO

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 10 April 2017 - 11:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) diperkirakan akan mengalami perbaikan pada kuartal II tahun ini, meski sempat terkoreksi 8,34% pada kuartal I.

"Akan terjadi perbaikan pada kuartal II. Sentimen positif diperkirakan berasal dari perayaan Hari Raya Idul Fitri," kata analis PT Asia Tradepoint Futures, Deddy Yusuf Siregar, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Permintaan menjelang puasa, menurut Deddy, memang meningkat cukup signifikan. Negara dari kawasan Timur Tengah dan India biasanya mulai menimbun stok minyak sawit sejak bulan April dan langkah ini dilakukan demi mengamankan kebutuhan saat bulan puasa nanti.

"Namun ketika bulan Ramadhan dimulai, biasanya harga minyak kembali mengalami koreksi," papar dia.

Dalam waktu dekat, lanjut Deddy, diperkirakan minyak sawit mentah juga bisa kembali bullish. Ekspor CPO Malaysia untuk Maret diproyeksikan akan meningkat 7% ke level 1,18 juta ton.

"Saat ini pasar masih menanti rilis resmi dari otoritas terkait. Hanya saja peningkatan produksi kedelai masih tetap membayangi pergerakan harga CPO," ujar Deddy.

Deddy menambahkan, dengan stok yang melimpah kemungkinan harga kedelai akan semakin jatuh. Kecenderungannya pelaku pasar akan lebih memilih memburu kedelai dengan harga yang lebih murah daripada membeli minyak sawit.

"Sejauh ini dengan harga yang lebih murah, Tiongkok lebih banyak mengimpor minyak kedelai daripada CPO," pungkasnya. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru