BORNEONEWS, Sampit - Sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak khususnya bensin dan solar ternyata terjadi hampir di seluruh wilayah yang ada di Kalimantan Tengah (Kalteng). Itu sendiri terjadi diduga akibat adanya penyelundupan BBM dari luar.

"Ada permasalahan terjadi, ternyata belakangan ini banyak penyelundupan minyak dari luar, dampaknya masyarakat jadi kesulitan mendapatkan BBM," kata Wakil Ketua DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) H Heriansyah saat menumui sejumlah sopir yang menghadapi sejumlah masalah di Sampit, Rabu (12/4/2017).

Dikatakan politisi Gerindra itu, di Kalteng banyak usaha minyak yang berizin. Namun dia menduga, dari sekian usaha minyak itu mereka tidak mengambil langsung dari Pertamina. Namun mengambil BBM selundupan itu.

"Karena ini akhirnya BBM kita bukan berlimpah, justru kesulitan, karena sudah dicek pajak BBM ini minim sekali, ternyata mereka mainnya, ambil setangki di Pertamina, yang ilegal masuk dua tangki, nah ini kita dirugikan pajaknya tidak masuk ke kita, akibat ini terjadi kelangkaan BBM," ujarnya.

Masalah itu, imbuh dia, akan segera diselesaikan karena ini dampaknya sangat besar, bahkan sejumlah sopir truk angkutan mulai mengeluhkan terjadinya kelangkaan ini.

Sementara itu, sejumlah sopir truk angkutan di Kotim berharap kelangkaan BBM bisa segera diselesaikan. Karena sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir ini.

"Kita bingung juga apa sebenarnya yang terjadi, apakah kini masyarakat biasa ini harus dipaksaksan beli yang non subsidi," ujar Tarmidi, seorang sopir angkutan mengeluhkan. (NACO/B-5)