Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tari Babukung Kesenian Daerah yang Dimiliki Kotim

  • Oleh Naco
  • 29 April 2017 - 20:00 WIB

BORNEONEWS, Sampit ' Sejumlah kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah berpartisipasi dalam kegiatan Sampit Etnik Karnaval 2017. Salah satu kekayaan adat yang banyak ditampilkan oleh perwakilan kecamatan yakni tari Babukung.

'Tari babukung tarian sebagai perwujudan penghormatan bagi leluhur,' kata Kepala Seksi PMD Kecamatan Cempaga Hulu, Ihwan Nudin yang rombongannya menampilkan salah satu kesenian itu, di Sampit, Sabtu (29/4/2017).

Selain itu juga tari bukung atau babukung merupakan ritual adat suku dayak yang sering dilakukan pada ritual kematian. Di mana para penari menggunakan topeng dengan berbagai model menyerupai bentuk karakter hewan di mana topeng itu disebut Luha, sedangkan para penari disebut Bukung.

Bukung-bukung untuk acara kematian biasanya datang dari desa tetangga atau kelompok masyarakat dengan tujuan menghibur keluarga yang sedang berduka sembari menyerahkan bantuan baik itu berupa beras, babi, tuak dan lainnya. Di mana dalam tari babukung tersimpan pesan kebersamaan dan gotong royong.

Selain menggunakan topeng tari bukung juga diiringi dengan hentakan bambu yang dipegang oleh penarinya, tidak hanya itu bukung sambil mengayunkan tangannya itu menari diiringi oleh musik khas dayak seperti gong, kangkanung, dan gendang.

Penampilan bukung sendiri manarik perhatian ribuan masyarakat dari luar dan dalam daerah Kotim pada kegiatan yang dipusatkan di Taman Kota Sampit itu. Bahkan yang cukup menarik dalam tari bukung juga para penari tubuhnya dililit dengan rumput-rumput hijau, membuat tarian itu menarik perhatian tersendiri.

Selain Kecamatan Cempaga Hulu kecamatan lain yang ikut menampilkan kesenian adat itu yakni Tualan Hulu, Mentaya Hulu, Telaga Antang dan Tualan Hulu, di mana tari babukung sendiri tarian yang cukup khas di Kabupaten Kotim. (NACO/N).

Berita Terbaru