Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga Minta Jalan Masuk Dusun Cempedak Diaspal

  • Oleh Cecep Herdi
  • 28 Mei 2017 - 18:46 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Bumi Marunting Batu Aji--sebutan Kabupaten Kotawaringin Barat--saat ini telah memiliki pemimpin baru. Bak gayung bersambut, sejumlah warga RT13, Dusun Cempedak, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, menggantungkan harapan baru pula. Mereka berharap Bupati Kobar Hj Nurhidayah dan wakilnya Ahmadi Riansyah, mengaspal jalan menuju dusun mereka sepanjang sekitar 800 meter dari jalan poros Ahmad Yani, Pangkalan Lima.

"Kami minta jalannya diaspal, listriknya dipasang. Kalau sakit kami ni uyuh (sulit)," ucap Nenek Ondong (80), warga Dusun Cempedak dengan logat pribuminya yang kental, Minggu (28/5/2017).

Memang, seluruh warga Dusun Cempedak merupakan penduduk asli Kobar. Mereka merupakan keturunan suku Dayak Pasir Panjang yang menetap di sekitar kawasan Pangkalan Lima. Mereka sudah bertempat di dusun yang tidak jauh dari jantung kota itu sekitar 80 tahun lalu. Namun kondisi kehidupan mereka nampak jauh dari sejahtera. Tidak ada listrik, jalan menuju dusun sulit dilewati, dan jauh dari fasilitas air bersih.

"Kami asli sini. Kami juga ingin sejahtera, ada listrik dan jalan bagus. Boleh hidup kami sederhana tapi kasihan yang sudah lanjut usia mencari air bersih saja sampai jalan kaki hampir 1 kilometer. Mau buat sumur juga percuma tidak ada listrik untuk pompa airnya," kata Wendi, warga Dusun Cempedak lainnya.

Dusun ini ditempati sekitar 13 kepala keluarga sengan jumlah 45 jiwa. Rata-rata kehidupan mereka sederhana dengan mata pencaharian berkebun dan sebagian lagi bertani.

"Semoga di kepemimpinan Ibu Bupati yang baru ini, kami mendapat perhatian. Syukur-syukur jika ibu bupati berkenan mengunjungi kami," sambung Tiah, petani Dusun Cempedak.

Untuk memasuki Dusun Cempedak tidak sulit dari Kota Pangkalan Bun. Dari Bundaran Pangkalan Lima ada Gang Kalui. Gang ini unik karena ada patung manusianyang tengah memegang dan nampak mengayunkan parang. Dari gang yang berada di jalan provinsi itu, masuk sekitar 800 meter jalannya becek karena masih bertekstur tanah merah. Jika musim hujan, dipastikan kendaraan selain doubel gardan mustahil bisa melintas karena jalan berlumpur dan banyak lubang cukup dalam.

"Salah satunya jalan ini yang kami harapkan secepatnya diaspal. Kalau sudah hujan atau jalannya becek, kami tidak bisa keluar dari kampung," sebut Tiah. (CECEP HERDI/B-3)

Berita Terbaru