BORNEONEWS, Nanga Bulik - Selama kurang lebih delapan bulan pasca kebakaran hebat yang menghanguskan sebagian besar fasilitas gedung Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ), hingga saat ini belum ada sedikit pun tanda-tanda gedung itu bakal direhabilitasi.

Padahal, beberapa saat usai peristiwa kebakaran kala itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau memastikan bahwa proses rehabilitasi gedung yang selama ini dikenal sebagai pusat kegiatan agama Islam itu akan direhab dalam waktu dekat. Bahkan disebut-sebut proses rehabilitasinya akan dilaksanakan di tahun anggaran 2017 ini.

"Iya, saya dengar-dengar memang dulu pemkab merencanakan rehabilitasi gedung LPTQ ini di tahun 2017, katanya sih, tapi kami tidak tahu juga, sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan dilaksanakan rehab," ujar Sekretaris LPTQ kabupaten Lamandau, Abdul Basir, kala dibincangi Borneonews, Selasa (6/6/2017).

Hal senada juga diungkapkan Ketua LPTQ Lamandau, Arsadi Madiah. Dalam salah satu postingannya di akun media sosial facebook, pada Selasa (/6/6/2017) sekitar pukul 15.00 WIB, dirinya mengungkap bahwa pasca terjadinya kebakaran Gedung LPTQ, pihaknya dijanjikan bahwa pemkab akan segera melakukan rehabilitasi, bahkan rehanilitasi yang bersifat rehab berat yang akan dilaksanakan di tahun 2017.

"Pasca kebakaran dijanjikan 2017 akan mendapatkan rehab berat dan sudah ditindaklanjuti dengan proposal, namun realisasinya nihil," tulisnya.

ari pantauan Borneonews, meskipuedung LPTQ pernah terjadi kebakaran hebat yang megakibatkan sebagian besar fasilitasnya berubah menjadi puing-puing, akan tetapi setelah dibersihkan beberapa ruangnya khususnya yang ada di lantai satu hingga kini masih kerap digunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan. Seperti halnya kegiatan keagamaan mengisi bulan suci Ramadan. (HENDI NURFALAH 1 0 54174 1496738811-gd.jpg[#]Tampak kegiatan Ramadan yang berlangsung di Gedung LPTQ, Selasa (6/6/2017). 17 Gedung LPTQ,Juknis DAK 0 2457 Proyek Infrastruktur 17 Hendi Nurfalah 06/06/2017 16:40:00