BORNEONEWS, Palangka Raya - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palangka Raya, Harry Maihadi, mengatakan bahwa konsep pembangunan di 'Kota Cantik' menggunakan konsep jaring laba-laba.

Karenanya, pembangunan di Palangka Raya tidak terpusat di suatu wilayah, melainkan serentak membangun di sana-sini namun dalam skala yang kecil.

"Memang konsep pembangunan infrastruktur di Kota Palangka Raya menggunakan sistem jaring laba-laba. Dengan konsep itu kita merencanakan sejumlah prioritas pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan drainase," ungkap Harry saat ikut menerima kunjungan DPRD Blitar di DPRD Kota Palangka Raya, Rabu (26/7/2017).

Namun, lanjutnya, anggaran yang masih terbatas membuat tidak sepenuhnya perencanaan yang buat terealisasikan dengan baik. "Seperti halnya program pembangunan jalan dan jembatan di Kecamatan Rakumpit. Sudah kita rencanakan namun anggarannya tidak memadai untuk pelaksanaannya," sebut Harry.

Menurut dia, cakupan wilayah kerja Kota Palangka Raya dalam hal pembangunan infrastruktur jalan, mencapai 911,88 km.

"Selebihnya merupakan kewenangan pihak provinsi. Untuk jalan nasional atau jalan arteri dalam kota cukup ideal, tapi sejumlah jalan menuju kawasan permukiman kondisinya masih banyak yang rusak sehingga perlu pembenahan lagi. Kondisi jalan dengan dasar tanah gambut membuat infrastruktur jalan kota menjadi tidak tahan lama," sebutnya. (TESTI PRISCILLA/B-3)