Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Anti Radikalisme, Ini Deklarasi Mahasiswa yang Disuarakan di IAIN Palangka Raya

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 04 Agustus 2017 - 22:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Civitas akademika di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menolak faham dan gerakan anti radikalisme di Indonesia.

Deklarasi Anti Radikalisme ini disuarakan di IAIN Palangka Raya, disela seminar nasional yang digelar di aula Kampus agama terbesar di Kalteng itu, Kamis (3/8/2017).

Sejumlah tokoh hadir di seminar nasional bertema 'menolak radikalisme dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, Kalteng yang berkah dalam Huma Betang' tersebut. Antara lain Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Kapolda Kalteng Anang Revandoko dan tokoh penting di negara ini yaitu Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang, dan Waka Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Brigjen Edy Hartono, dan perwakilan Badan Intelejen Negara (BIN).

Sebanyak lima mahasiswa mengumandangkan deklarasi berisi komitmen untuk mengambil peran aktif dalam memerangi Radikalisme di Kalteng. Lima mahasiswa ini melambangkan lima sila dalam Pancasila sebagai Dasar Negara.

Ada empat poin komitmen dalam deklarasi yang dibacakan tersebut. Yaitu pertama, menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945 demi keutuhan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Kedua, mencegah dan melarang berbagai bentuk kegiatan yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tungal Ika.

Ketiga, mencegah dan melarang berbagai bentuk kegiatan radikalisme dan terorisme serta menjaga kerukunan umat beragama. Keempat, menanamkan dan mengimplementasikan nilai-nilai bela negara.

Ketua pengurus kordinator cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalteng, Depi kepada Borneonews, Jumat (4/8/2017) sangat mengapresiasi pernyataan sikap atau deklarasi tersebut. Sebab menurutnya, elemen bangsa sejak pendiri negeri ini sudah bersepakat dan kemudian menjadi konsensus negara ini berdasarkan Pancasila, bukan negara agama ataupun negara sekular.

'Sebagai mahasiswa dan sebagai generasi muda, kita harus menjaga keutuhan NKRI, yang menjaga nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan, menangkal teror dan radikalis yang ingin mengubah Pancasila. Keragaman tidak menghalangi kita untuk bersatu, mencintai negeri ini dalam bingkai NKRI,' ucap alumni IAIN Palangka Raya ini. (ROZIQIN/B-5)

Berita Terbaru