BORNEONEWS, Palangka Raya - Sam (34) dan Am (29) yang berdomisili di Jalan Rajawali, Palangka Raya ini mengakui jika mereka melakukan oplosan tabung gas LPG. Samsudin menyebut aktivitas itu sudah berjalan selama kurang lebih lima bulan.

Akibat perbuatan ini mereka harus berurusan dengan hukum. Keduanya digerebek saat beraktivitas melakukan oplosan di sebuah barak sewanya di Jalan Intan, Gang Buluh Rindu II, Tjilik Riwut Km 4 Palangka Raya, Jumat (13/10/2017) sore.

Wakapolres Palangka Raya Kompol Bronto yang memimpin penggerebekan mengatakan, untuk bisa mendapatkan puluhan tabung gas ukuran 3 Kg, mereka lebih dulu membeli di pangkalan.

Kemudian dikumpulkan. Setelah banyak baru dioplos, kata Bronto didampingi Kabag Ops Kompol Purwanto dan Kasat Intel AKP Budi Nugroho.

Dia menuturkan modus mengoplos tabung LPG yakni memasukkan gas yang ada di tabung 3 Kg ke tabung ukuran 12 KG. Jadi satu tabung LPG ukuran 12 KG diisi gas yang ada di empat tabung LPG ukuran 3 KG, ungkapnya.

Keuntungan yang mereka dapatkan cukup besar. Pasalnya, satu tabung ukuran 3 Kg saja cuma Rp20 ribu.

Jika dikali empat maka totalnya hanya Rp80 ribu. Kemudian mereka menjual seharga Rp145 ribu dalam satu tabung ukuran 12 Kg.

Samsudin mengatakan hasil oplosan itu mereka jual ke daerah Kereng Pangi wilayah Kabupaten Katingan.

Namun dia maupun Amirudin menyebut keuntungan cuma sedikit. Yakni antara Rp30 ribu sampai dengan Rp40 ribu. Padahal, jika diitung-itung, keuntungannya bisa mencapai Rp50 ribu dalam satu gas.

Barang bukti yang diamankan yakni pikap pengangkut tabung, puluhan tabung 3 Kg, 11 tabung ukuran 12 Kg yang sudah dioplos dan 22 tabung ukuran 12 Kg yang belum dioplos. (BUDI YULIANTO/B-6)