BORNEONEWS, Sampit - Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Jhon Krisli mengingatkan kembali jajaran tim anggaran eksekutif soal prioritas penganggaran. Dia menegaskan bahwa di tahun 2018 nantinya anggaran harus menyentuh pada kepentingan masyarakat.

Menurut Jhon, tim anggaran eksekutif jangan coba-coba dengan anggaran yang sudah minim dimanfaatkan untuk sektor yang tidak menyentuh, karena tentunya membagi anggaran melalui rapat di DPRD nanti bukan hal mudah, jadi jangan sampai mengajukan program yang sekiranya mengorbankan kegiatan skala kecil untuk banyak orang.

"Pola penganggaran itu harus berdasarkan kepada kebutuhan bukan atas dasar asumsi keinginan. Pemerintah daerah harus berpijak kepada hasil musrenbang dan perencanaan pembangunan lainnya seperti reses," kata Jhon, Selasa (14/11/2017).

Sebab, dengan dua pintu masuk pengusulan program itu memang berdasarkan kebutuhan di lapangan jadi harus mengacu dengan itu semua. Agar pelaksanaan kegiatan benar-benar mengarah bagi kepentingan orang banyak.

"Kita tidak menyoal jika pada dasarnya Kotim memiliki anggaran melimpah. Namun kondisi keuangan daerah saat ini bukanlah saatnya untuk melaksanakan program yang menyedot anggaran besar," tegas Jhon.

Saat ini APBD Kotim harus dibebankan selama 3 tahun kedepan untuk pembiayaan kegiatan multiyears. Maka dari itu ia rasa pemerintah daerah harus melihat beban anggaran, namun demikian bukan berarti mengabaikan, kondisi memang tidak memungkinkan anggaran untuk kegiatan yang sifatnya belum mendesak dan prioritas. Ia sangat sepakat anggaran dimanfaatkan untuk sektor yang real dan skala prioritas. (NACO/B-5)