Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Begini Kata Ketua Pengurus Terkait Setoran Pedagang Pasar Mangkikit

  • Oleh Naco
  • 11 Februari 2022 - 18:10 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Ketua Pengurus Pasar Mangkikit, Agus Sugianto mengatakan sudah mulai menerima data dari pedagang terkait berapa jumlah yang mereka setorkan kala itu atas dugaan permainan jual beli lapak atau kios Pasar Mangkikit.

Nilainya cukup mengejutkan. Dari 500 pedagang, ada sekitar 93 data pedagang yang sudah diterimanya yang menyetorkan sejumlah uang untuk pembelian lapak di Pasar Mangkikit.

Bahkan, ada yang sudah memberi uang muka bernilai Rp 735 ribu hingga melakukan pelunasasn sebesar Rp 150 juta. Dari jumlah tersebut jika ditotalkan, angkanya hampir mancapai miliran rupiah.

"Ini hanya berapa puluh orang saja dari sekitar 500 an pedagang, karena dari semua pedagang itu sebagian besar sudah menyetorkan," tukas Agus.

Dari daftar uang setoran tersebut, dana itu digunakan dengan dalih sebagai biaya administrasi dan notaris yang sebagiannya disetorkan melalui tersangka AS, mantan ASN di Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang kini sudah mendekam di Polres Kotim.

Tidak hanya itu, ternyata uang itu juga ada diserahkan kepada oknum lainnya yang mengaku perwakilan dari perusahaan yang mengerjakan pasar itu yang berinisial A.

"Bahkan sampai kini pertanggungjawaban atas penyerahan uang itu tidak jelas," tegas Agus, Jumat, 11 Februari 2022.

Namun demikian, data itu, kata Agus, sudah mereka serahkan kepada Bupati Kotim. Mereka berharap, uang pedagang jika bisa dikembalikan agar dikembalikan, dan jika tidak bisa dirinya menyarankan untuk melaporkannya ke Polres Kotim agar segera diproses secara hukum.

Kasus dugaan mafia pasar ini seperti diketahui sudah lama terjad. Bahkan jual beli lapak ini terjadi setiap adanya pembukaan pasar, dan yang kini tengah terbongkar yakni Pasar Eks Mentaya, yang bergulir pada 2019 silam.

AS harus jadi tersangka karena menerima uang senilai Rp 130 juta. Sampai saat ini, hanya 1 korban yang melapor, sedangkan korban lainnya belum ada yang membuat laporan serupa. (NACO/B-7)

Berita Terbaru